SUARA PEMBACA

Aksi Bela Islam Lanjut Terus, Jangan Putus!

Pembelaan terhadap Al-Qur’an telah menggerakkan gelombang aksi damai di tubuh umat. Menjadi sebuah peristiwa yang fenomenal dan bersejarah. Aksi itu memberikan interpretasi bahwa kaum Muslim sesungguhnya bisa bersatu dan bergerak membela kitab sucinya. Saat satu ayat saja, QS Al-Maidah ayat 51 dinistakan, umat paham bahwa yang dinistakan adalah Al-Qur’an yang mereka imani, yang tidak pernah mereka ragukan kebenarannya sedikit pun. Lalu dengan kesadaran dan keyakinan itu, mereka bergerak membela Al-Qur’an.

Namun, perlu pula untuk dipahamii, bahwa di balik penistaan satu ayat Al-Qur’an itu sesungguhnya masih ada pangkal penyebab yang melahirkan berbagai bentuk penistaan dan pencampakan terhadap esensi Al-Qur’an. Sebab mendasarnya adalah karena Indonesia telah terpapar virus pemikiran sekuler, yakni paham yang memisahkan agama (Islam ) dari kehidupan juga negara. Akibat menerapkan sekularisme, negeri ini dijauhkan dari penerapan Al-Qur’an dan hukum-hukumnya; diasingkan dari Islam dan syariahnya. Sehingga yang terjadi bukan hanya satu ayat yang ditelantarkan dan dicampakkan, tetapi sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an dinistakan dan lebih parah lagi hukum-hukumnya tidak diterapkan dalam kehidupan.

Inilah yang justru dikeluhkan oleh Rasulullah Saw. Beliau bahkan mengadukan umatnya yang mencampakkan Al-Qur’an kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: “Berkatalah Rasul, “Tuhanku, sungguh kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini sebagai sesuatu yang dicampakkan.” (TQS al-Furqan [25]: 30).

Dengan demikian, kesadaran akan pembelaan terhadap Al-Qur’an harus disempurnakan menjadi kesadaran untuk menghentikan penelantaran dan pencampakan Al-Qur’an, sekaligus kesadaran untuk mengambil dan menerapkan Al-Qur’an. Kesadaran akan pembelaan terhadap Al-Qur’an semestinya juga mendorong umat Islam untuk dapat bersatu dan bergerak guna memperjuangkan seluruh isi Al-Qur’an agar dapat diterapkan dalam kehidupan. Memperjuangkan agar Al-Qur’an dan As-Sunah dapat dijadikan landasan kepemimpinan sebuah negara yang akan mendekatkan dengan rahmat-Nya.

Sehingga Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, akan paripurna menebar cahaya kemuliaan karena menerapkan aturan Islam kaffah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah. Berkah pun turun dari langit dan timbul dari muka bumi. Tidakkah kita mengingini semua ini terjadi?

WalLâh a’lam bi ash-shawâb.

Ammylia Ummu Rabani, Muslimah Peduli Ummat.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button