NASIONAL

Anies Dicaci Maki, Lieus: Ujian untuk Pak Anies, Kalau Lulus Pantas Jadi Presiden

Jakarta (SI Online) – Musibah banjir yang melanda wilayah di tiga provinsi, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, berujung pada pembullyan dan caci maki terhadap Anies Baswedan di media sosial.

Meski titik banjir di Ibu Kota paling sedikit, sementara penanganan banjir di Ibu Kota juga lebih baik dibanding wilayah lain, tetapi caci maki terhadap Anies justru paling ramai. Di media sosial, bahkan para pembencinya menyerukan agar Anies mundur.

“Sedih saya. Di tengah musibah ini masih saja ada orang yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi,” ujar Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma, seperti dilansir Rmol.id, Ahad (5/01/2020).

Padahal, kata Lieus, sebagai warga Jakarta ia melihat apa yang sudah dilakukan Anies Baswedan dalam mengatasi musibah banjir yang terjadi kali ini sudah sangat luar biasa.

“Nyaris sepanjang waktu, selama banjir ini, saya melihat pak Anies keliling ke berbagai tempat terdampak banjir. Tidak hanya meninjau lokasi yang terkena banjir, tapi bahkan dia turun langsung ke air dan ikut berbasah-basah dengan warga,” kata Lieus.

Lebih mengherankan, tambah Lieus, meski banjir kali ini tak hanya melanda Jakarta, tapi juga Jawa Barat dan Banten, bahkan di dua propinsi itu kondisi banjirnya jauh lebih parah, tapi kok tetap saja Anies yang dibully.

“Saja jadi berpikir, jangan-jangan pem-bully-an terhadap Anies itu sengaja dilakukan secara sistematis sebagai upaya pembusukan terhadap diri pak Anies,” katanya.

Padahal, kata Lieus, sebagai warga Jakarta ia mengetahui Anies bahkan masih terus bekerja mengatasi banjir tersebut meski banjir mulai surut.

Melihat bagaimana Anies bekerja mengatasi banjir kali ini, menurut Lieus bisa jadi musibah banjir di penghujung 2019 ini merupakan ujian Tuhan kepada Anies untuk menjadi Presiden Indonesia di masa datang.

“Siapa tahu ini adalah ujian Tuhan untuk Pak Anies. Kalau Pak Anies berhasil mengatasi dampak dari musibah ini dan mengembalikan kehidupan warga Jakarta seperti sebelum musibah terjadi, berarti ia lulus ujian dan pantas untuk menjadi Presiden Indonesia di masa datang,” jelas Lieus.

Sebab, tambah Lieus, banjir yang melanda Jakarta bukanlah baru pertama kali terjadi. “Sudah sejak jaman Tarumanegara hingga Batavia sampai bernama Jakarta sekarang ini, musibah banjir terus terjadi,” jelasnya.

Jadi banjir di Jakarta, kata Lieus, merupakan siklus tahunan. “Sejak dulu sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi banjir. Tapi sampai hari ini memang belum ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi musibah tersebut,” katanya.

Jadi, tegas Lieus, bukan salah Anies Baswedan kalau Jakarta masih terus kebanjiran. “Pemerintah pusat pun sesungguhnya ikut bertanggungjawab untuk mengatasinya,” tegas Lieus.

red: asyakira
sumber: rmol.id

Artikel Terkait

Back to top button