PARENTING

Ayah Ibu, Ini Tips Agar Ananda Tak Takut Dikhitan

Jakarta (SI Online) – Khitan bagi anak laki-laki terkesan menakutkan. Karena itu tugas orang tua adalah mempersiapkan buah hati agar siap secara mental menjalani prosedur yang dikaitkan dengan agama tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

“Penting sekali mempersiapkan agar anak tak takut disunat,” kata Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf sekaligus pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS di Jakarta, Senin (13/06/2022).

Mahdian, yang memiliki 31 cabang klinik sunat di berbagai kota, menuturkan Indonesia dan Malaysia punya kemiripan soal usia yang tepat menyunat anak, yakni sebelum akil balig antara 5 hingga 13 tahun. Ini berbeda dengan apa yang terjadi di negara Barat, di mana proses khitan biasa dilakukan saat bayi atau justru saat sudah dewasa ketika seseorang melakukannya demi alasan kesehatan.

“Di Indonesia bisa jelang TK dan SD, kita perlu mengedukasi anak dan meyakinkan bahwa sunat bermanfaat, tidak sakit, sehingga mental anak siap,” kata Mahdian.

Ia mengajak orang tua untuk memberi penjelasan yang menyeluruh dengan cara menyenangkan, termasuk apa saja prosedur yang akan dilakukan dan efek samping yang mungkin terjadi, seperti sedikit rasa nyeri akibat luka khitan. Anak-anak juga harus memahami soal perawatan yang harus dijalani setelah khitan.

Buatlah anak-anak memahami bahwa khitan atau sunat adalah hal yang bermanfaat untuk dirinya hingga kelak buah hati ingin melakukannya atas kesadaran diri sendiri.

“Sekarang informasi sunat banyak di media sosial, orangtua bisa memilih video edukasi sunat biar tahu prosesnya,” kata Mahdian.

Di sisi lain, teknologi metode sunat sudah semakin canggih sehingga anak bisa menjalani prosesnya dengan lebih nyaman, berbeda dengan standard masa lalu di mana sunat identik dengan rasa sakit dan momok menyeramkan.

Klinik Sunat dr. Mahdian memperkenalkan teknologi sunat atau sirkumsisi dengan metode laser yang prosesnya memakan waktu tiga menit. Metode sunat laser yang diklaim pertama di Indonesia ini menggunakan teknologi Optical Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (MASER) dari Jerman.

Dengan waktu tindakan kurang dari tiga menit, tanpa jahitan, perdarahan relatif minimal hingga hampir tanpa perdarahan, sunat dengan metode laser disebut tanpa rasa nyeri dan proses penyembuhan pun lebih cepat.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button