#Lawan IslamofobiaNUIM HIDAYAT

Balas Dendam kepada Tokoh Islam

Bila Yahya Waloni dipidana, apakah juga akan dipidana sekolah-sekolah Katolik/Kristen yang mengajarkan Islamologi? Pengajaran mereka kepada mahasiswa tentang Islam, tentu dimaksudkan untuk mencari kelemahan Islam. Tidak mungkin mereka mengajarkan Islamologi dengan tujuan untuk mencari kebenaran Islam.

Bila Yahya Waloni dipenjara, maka ini akan mengancam dai-dai lain di negeri ini. Khususnya mereka yang mendalami masalah Kristologi. Para dai yang ceramah tentang topik ini, tentu akan membandingkan ketuhanan Kristen dan Islam, Al-Qur’an dan Bibel dan lain-lain.

Dalam negara demokrasi, semestinya hal seperti itu tidak dilarang. Dengan dibicarakan masalah perbandingan agama ini secara terbuka, justru malah makin mendewasakan masyarakat kita terhadap perbedaan yang ada.

Apalagi di negeri yang mayoritas Muslim, seharusnya kaum minoritas tahu diri dan menghormati keyakinan kaum Muslim. Bukan kaum Muslim yang disuruh menghormati, sementara mereka seenaknya menghina. Kaum minoritas di negeri ini seharusnya bersyukur, mereka hidup damai di negeri ini. Mereka bebas untuk berbisnis, menjadi pejabat, bersekolah dan lain-lain. Lihatlah nasib minoritas umat Islam di Asia Tenggara, sungguh mengenaskan.

Karena itu, jangan diberi limpa minta hati. Umat Islam masih bersabar saat ini melihat kondisi yang ada. Para ulama dan dai masih diam dan tidak melakukan gerakan massa. Tapi bila umat Islam terus dizalimi, bukan tidak mungkin mereka akan bergerak. Dan bila gerakan tsunami umat ini datang, maka apapun akan diterjang untuk membuat kondisi yang baru.

Jadi, dalam masalah hukum seharusnya polisi bertindak adil. Jangan hanya berpedoman kalau ada tokoh yang menghina Islam ditangkap, maka tokoh yang menghina Kristen juga harus ditangkap. Polisi harusnya melihat dengan detil kasus yang terjadi. Termasuk dalam hal ini kasus yang menimpa Habib dan kawan-kawan.

Semoga Allah senantiasa melindungi umat Islam dan tokoh-tokohnya dari rekayasa kaum Islamofobia yang jahat ini. Semoga Indonesia kembali dipimpin oleh tokoh-tokoh umat yang akan membawa negeri ini pada baldatun thayibatun warabbun ghafur. []

Nuim Hidayat, Anggota MIUMI dan MUI Depok.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button