Bantu Palestina, MUI dan Baznas Kumpulkan 5,2 Miliar Infak Kemanusiaan
Jakarta (SI Online) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menutup program dakwah Safari Ramadhan 1445 H bertajuk “Membasuh Luka Palestina: Ramadhan With Palestine”.
Dari program Safari Ramadhan yang melibatkan 11 syekh asal Palestina tersebut, terhimpun Infak Kemanusiaan Palestina sebesar Rp5,2 miliar.
Penutupan Safari Ramadhan tersebut dikemas dalam acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama Majelis Permusyawaratan Perwakilan (MPR), MUI dan BAZNAS Bersama Imam Palestina di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Senin, (01/4/2024).
Hadir Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi, Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mokhamad Mahdum, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS RI Rizaludin Kurniawan, Wakil Ketua Umum MUI Dr. Buya Anwar Abbas, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenlu RI, MUI dan MPR-DPR RI yang turut aktif terlibat dalam membantu terlaksananya program-program BAZNAS, membantu masyarakat Palestina serta kepada para syeikh dan imam Palestina yang terlibat dalam program Safari Ramadhan.
Mahdum melaporkan, pengumpulan BAZNAS RI khusus donasi kemanusiaan untuk Palestina selama ini telah terkumpul sekitar Rp230 miliar yang bersumber dari pemerintah, TNI-Polri, sipil serta seluruh masyarakat Indonesia.
“Sebelum dana dari program safari Ramadhan sebesar 5,2 miliar, sudah terkumpul sekitar 230 miliar di Baznas dari seluruh elemen masyarakat kita, sipil, tentara hingga pemerintah” katanya.
Mahdum mengatakan, donasi untuk Palestina yang terkumpul itu akan disalurkan dalam tiga bentuk bantuan, yang pertama berupa bantuan kemanusiaan tanggap darurat, yang kedua berupa bantuan rehabilitasi mental dan yang ketiga berupa bantuan rehabilitasi masjid-masjid, rumah sakit dan sekolah-sekolah di Palestina.
“Seluruh pengelolaan infak tersebut prinsip kami yang pertama adalah Aman Syar’i, itu cara bekerja kita. kita selalu melihat koridor fatwa yang MUI berikan. Yang kedua adalah Aman Regulasi, kita memastikan bahwa langkah BAZNAS sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Yang ketiga adalah Aman NKRI,” jelasnya.
Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi menyampaikan rasa bangganya atas sikap pemerintah dan masyarakat Indonesia terkait konflik di Palestina. Pihaknya berharap, sikap membela dan membantu warga Palestina ini terus berlanjut ke depannya.
“Alhamdulillah posisi Indonesia untuk membantu dan membela perjuangan bangsa Palestina yang identik dengan perjuangan akan kebenaran dan keadilan, hak dan kemanusiaan tetap kokoh dan konsisten, dan harapan saya posisi ini tidak akan berubah di masa depan sampai kita melihat hak-hak bangsa Palestina dipenuhi dan kita melihat kemerdekaan palestina terwujud, ” ujarnya.
Retno melanjutkan, selain bantuan politik, bantuan kemanusiaan juga terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat indonesia.