INTERNASIONAL

Blokade Gaza Semakin Ketat, Hamas Serukan Dunia Jangan Diam

Gaza (SI Online) – Gerakan perlawanan Islam Hamas menegaskan, persetujuan perdana menteri Zionis, Banyamin Netanyahu untuk meningkatkan blokadenya ke Gaza dengan melarang masuknya bahan makanan dan barang ke Gaza merupakan kejahatan baru terkait kemanusiaan yang menempatkan Israel sebagai negara paling dengki terhadap bangsa Palestina, khususnya di Gaza.

Juru bicara Hamas, Fauzi Barhum dalam pernyataan persnya Senin (9/7) mengatakan, sikap diam dunia atas kejahatan blokade Zionis terhadap Gaza sejak 12 tahun silam hingga hari ini, telah mendorong negeri tersebut meningkatkan kejahatanya yang jelas-jelas bertentangan dengan HAM dan UU internasional.

Hamas menyerukan masyarakat internasional bergerak cepat menghentikan kejahatan Zionis yang sangat berbahaya. Dunia diminta meninggalkan sikap diamnya dan segera bekerja menghentikan blokade Gaza kejahatan Zionis dan pelanggaran terhadap hak-hak penduduk Gaza.

Barhum menegaskan, dengan demikian Israel bertanggung jawab atas semua akibat yang ditimbulkan dari kebijakan-kebijakan politisnya yang radikal dan rasis.

Sebelumnya perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan menteri perangnya, Evigdor Liberman memutuskan untuk meningkatkan tekanannya terhadap Gaza, dengan alasan peluncuran balon api dan layang-layang kertas yang masih berlanjut.

Juru bicara militer Israel dalam pernyataanya mengatakan, pengetatan blokade ini akibat berlanjutnya aksi terorisme yang dilakukan para pemimpin Hamas dari Gaza. Ia mengungkapkan persetujunya atas keputusan Netanyahu dan Liberman, untuk meningkat blokadenya terhadap Gaza.

Ia mengatakan, sudah ada intruksi untuk menutup perlintasan Karem Abu Salem, kecuali bahan makanan dan obat-obatan yang tentunya akan disetujui juga oleh koordinator kegiatan pemerintahan di daerah. Mereka juga membatasi areal laut yang boleh diambil ikannya dari 9 mil menjadi 6 mil saja.

Menteri perang Evigdor Liberman sebelumnya mengatakan, Israel akan mulai mengetatkan perlintasan dengan Gaza untuk menekan Hamas.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button