Buntut Pelecehan Al-Qur’an di Den Haag, Turki Panggil Dubes Belanda
Ankara (SI Online) – Pemerintah Turki pada Selasa (24/01) memanggil Duta Besar Belanda di Ankara, Joep Wijnands, untuk memprotes “serangan keji” terhadap kitab suci Al-Qur’an di Den Haag.
“Kami mengutuk sangat keras serangan keji dari seorang anti-Islam di Den Haag, Belanda, pada 22 Januari, yang melecehkan kitab suci kami, Al-Qur’an,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (25/01/2023).
“Tindakan tercela ini, setelah insiden di Swedia, kali ini terjadi di Belanda, menghina nilai-nilai suci kami dan mengandung kejahatan rasial, yang menunjukkan secara jelas bahwa Islamofobia, diskriminasi, dan xenofobia tidak mengenal batas di Eropa,” tambah Kemlu Turki.
Tindakan ini secara langsung menargetkan hak-hak dasar dan kebebasan, nilai-nilai moral dan toleransi sosial tidak hanya bagi umat Islam tetapi seluruh umat manusia dan juga merusak budaya hidup bersama dalam damai, tegas pernyataan itu.
Ankara menyampaikan kepada Duta Besar Belanda Joep Wijnands bahwa Turkiye mengutuk “tindakan keji dan tercela tersebut”, dan menuntut agar Belanda tidak lagi mengizinkan “tindakan provokatif” seperti itu.
“Kami berharap otoritas Belanda mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelaku pelecehan tersebut dan menerapkan langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya insiden tersebut,” ujar otoritas Turki.
Pernyataan itu muncul setelah Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, pada Ahad merobek halaman Al-Qur’an di Den Haag.
Video aksi Wagensveld yang tersebar di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci Al-Qur’an yang sudah dirobek di dalam panci.
Tindakan ini dilakukan setelah aksi provokasi di depan Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm pada Sabtu, insiden pembakaran salinan Al-Qur’an dengan perlindungan polisi dan izin dari pemerintah Swedia, dan Turkiye mengutuk “tindakan provokatif” dan “kejahatan rasial” tersebut.
Baca juga: Islamofobia Kembali Terjadi, Al-Qur’an Dirobek dan Dibakar Politisi Belanda
sumber: andolu