Didukung Alumni Mesir, Prabowo Bicara tentang Ketidakadilan Ekonomi
Jakarta (SI Online) – Calon Presiden Prabowo Subianto menerima dukungan dari puluhan anggota Forum Silaturahmi Alumni Mesir (FSAM) di kediamannya di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 19 November 2018.
Sebelum menerima deklarasi dukungan, Prabowo menyampaikan kepada anggota FSAM yang hadir bahwa masalah ekonomi bangsa saat ini terletak dari tidak dilaksanakannya pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ayat 1 tertulis perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
Sementara ayat 2 disebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
“Kita telah meninggalkan kaidah-kaidah UUD 1945. Kaidah-kaidah ekonomi dalam pasal 33 itu. Padahal kalau kita lihat UUD sebuah negara itu adalah UUD merupakan sumber hukum yang tertinggi dalam sebuah negara,” kata Prabowo di sela-sela pertemuan, Senin (19/11/2018).
Capres nomor urut 02 ini menjelaskan bahwa sistem ekonomi Indonesia yang ada sekarang ini menimbulkan ketidakadilan. Ketidakmerataan ini akan menimbulkan ketidakstabilan, dan menyebabkan kemiskinan sehingga membawa kelemahan.
“Jadi perjuangan saya setelah saya lihat arah bangsa ini ternyata keliru. Elite kita tidak waspada dan ini jangan kita cari kesalahan orang demi orang. Ini kesalahan kolektif, kita harus berani introspeksi diri,” ucapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini berjanji jika dia bersama Sandiaga Uno diberikan kepercayaan memimpin Indonesia, mereka akan berjuang mengembalikan kekayaan bangsa Indonesia yang kini sebagian besarnya dikuasai oleh pihak pihak asing.
“Jadi kalau menurut saya langkah-langkah pengelola ekonomi itu adalah langkah penyerahan total kepada orang asing di mana ekonomi dipersembahkan untuk asing. Dan kalau orang asing masuk, maka modal mereka cukup kuat dalam pola kapitalisme. Orang-orang kita masalahnya adalah kurang modal dan tidak punya akses untuk mendapatkan modal. Karena itu kami akan berusaha keras mengembalikan kekayaan kita, sumber-sumber ekonomi rakyat untuk dikelola oleh bangsa kita sendiri,” ungkapnya.
sumber: kabar24.com