OPINI

Doa Mbah Maimoen Jadi Korban Operasi Media Blackout

Dari sudut manapun peristiwa itu sangat memenuhi syarat dan unsur kelayakan sebuah berita.

Seorang Kyai sepuh yang sangat berpengaruh, didatangi seorang presiden yang kembali mencalonkan diri. Diminta mendoakan, atau bahasa terangnya diminta dukungannya. Sudah disiapkan teksnya. Eh…. ketika membaca doa, malah menyebut nama pesaingnya sebagai presiden (Rois) Indonesia.

Yang lebih menarik lagi, di sebelah Mbah Moen, Jokowi menadahkan tangan, menunduk khusu’ dan mengaminkan doa itu. Sebuah peristiwa unik, langka, melibatkan orang penting, dan tentu saja aktual. Layak breaking news.

Peristiwanya semakin seru ketika Romy tergopoh-gopoh menghampiri Mbah Moen dan minta agar doanya diralat. Mic sempat mati, dan ketika menyala, Mbah Moen kembali menyebut nama Prabowo dua kali.

Barulah kemudian setelah diingatkan Mbah Moen menyebut nama Jokowi. Namun para santri sebagian sudah bubar, karena adzan salat maghrib berkumandang. Tradisi di pesantren, kegiatan apapun harus berhenti ketika adzan sudah berkumandang.

Beberapa eksekutif produser stasiun televisi mengaku ada semacam larangan langsung dari pemilik untuk menayangkannya. Secara bercanda mereka menyebut ada “gangguan teknis.”

Jangan salah sangka. Gangguan teknis yang dimaksud adalah sebuah akronim dari “tekanan dari istana.” Ha….ha…ha….

Praktik semacam ini biasa terjadi sepanjang pemerintahan Jokowi, khususnya pasca hiruk pikuk Pilkada DKI 2017, dan intensitas semakin meninggi jelang Pilpres 2019 ini.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya
Back to top button