OPINI

Dukun-Dukun dan Jimat Corona

Hadi hanya profesor abal. Begitu kedoknya terbongkar, ambyar semua bualannya. Orang tidak percaya.

Penyanyi Dangdut Iis Dahlia pernah mengenakan kalung Syahrul dan membagikan infonya kepada 12 juta followernya.

Dia mengaku merasa aman dan lebih terlindungi setelah mengenakan kalung itu.

Penyanyi lawas Yuni Shara juga mengaku membentengi diri dengan mengenakan kalung ekaliptus ketika keluar rumah.

Baik Iis dan Yuni menggunakan kosa kata yang sama. “Bangga menggunakan produk Indonesia.”

Netizen menghubung-hubungkan pemakaian jimat anti corona itu setelah mereka sebelumnya bertemu Presiden Jokowi di Istana. Jokowi mengundang para seleb untuk membantu sosialisasi penanganan corona.

Jadi apa bedanya Anji dengan Is Dahlia dan Yuni Shara? Apa bedanya Hadi dengan Syahrul dan Koster.

Lebih serius lagi pertanyaannya, “Apa bedanya Menkes Terawan sebagai figur yang harusnya paling bertanggung jawab dalam penanganan pandemi dengan Anji dan Hadi?”

Terawan juga semula sangat meremehkan Covid. Menganggap kita tak perlu mengenakan masker. Dia juga sempat membagikan jamu kepada pasien pertama Covid ketika sembuh.

Terawan merayakannya sambil memberi bingkisan jamu yang katanya biasa diminum Presiden Jokowi.

Inilah yang disebut oleh The Guardian “Negara dengan dampak terparah di Asia Tenggara terhambat oleh kurangnya pengujian, buruknya komunikasi dari pemerintah, dan promosi obat palsu.”

Sementara The New York Times menyebut penggunaan pengobatan palsu justru didorong oleh mereka yang seharusnya tahu lebih baik. Maksudnya tentu para pejabat pemerintah.

Kalau Anji dan Hadi harus dipenjara, bagaimana dengan Terawan, Syahrul dan Koster?

Kalau publik harus didisiplinkan dan didenda bila tidak mengenakan masker di area publik, bagaimana dengan Presiden Jokowi?

Dia sering mengenakan masker yang tak sesuai standard. Tidak proper. Hanya jadi asesoris.

Bukankah negara kita negara hukum. Ada persamaan di mata hukum. Equality before the law.

Ayolah berlaku adil.

Pepatah mengajarkan. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Lha ini para pejabat yang harus jadi teladan, bukan lagi kencing berdiri. Mereka sudah kencing sambil berlari.

Terus rakyatnya disuruh kencing gaya apa? End

Hersubeno Arief

sumber: facebook hersubeno arief

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button