NASIONAL

Gubernur Anies Akan Bantu Uang Pangkal 85.508 Siswa Sekolah Swasta di Jakarta

Jakarta (SI Online) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan biaya hidup di Ibu Kota menjadi jauh lebih tinggi selama pandemi virus corona.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, beban hidup jauh lebih berat karena pendapatan warga DKI yang anjlok. Hal tersebut juga berdampak terhadap biaya pendidikan di Ibu Kota, yang semakin terasa mahal.

“Hidup hari ini di Jakarta itu menjadi beban yang jauh lebih besar, bukan karena biaya yang naik, tapi karena pendapatan yang turun,” kata Anies saat memaparkan bantuan biaya masuk sekolah swasta bagi siswa dari keluarga terdampak Covid-19 dalam rapat pimpinan yang diunggah di akun Youtube DKI Jakarta, Ahad malam, 19 Juli 2020.

Menurut Anies, saat ini ada yang tidak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Masyarakat pun sadar situasi tersebut. Namun, jangan sampai beban hidup yang semakin tinggi menghentikan pendidikan siswa Jakarta.

“Biaya pendidikan itu mahal, tapi lebih mahal lagi kalau tidak terdidik. Jadi kalau sampai orang enggak sekolah itu ongkosnya lebih mahal bagi negara,” ucapnya.

Karena itu, Pemerintah DKI berencana membantu uang pangkal masuk sekolah swasta sebesar Rp1 juta untuk tingkat SD, SMP Rp1,5 juta dan SMA Rp2,5 juta.

Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta, Catur Laswanto, mengatakan telah menghitung data siswa yang keluarganya terdampak pandemi dan belum masuk ke sekolah negeri. Jumlahnya mencapai 85.508 dari 126.011 siswa yang tidak diterima sekolah negeri dari jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat.

Adapun angka 85.508 tersebut berasal dari tingkat SD 9.969 siswa, SMP 27.766 siswa dan SMA/sederajat 47.783 siswa. Data tersebut merupakan data yang telah dipadankan dengan data penerima bansos.

“Anggaran yang dibutuhkan Pemprov DKI Jakarta Rp171.065.500.000 untuk memberikan bantuan biaya masuk bagi siswa terdampak Covid,” kata Catur dalam kesempatan yang sama.

Bantuan uang pangkal tersebut bisa diambil dari pos anggaran belanja tak terduga (BTT) maupun melalui APBD Perubahan tahun 2020. Pos anggaran bisa diambil dari APBD perubahan karena sekolah swasta memberikan kesempatan memperpankang pembayaran uang pangkal.

Selain itu, masih ada pola lain juga masih bisa dikembangkan seperti Kolaborasi Sosial Berskala Besar Pendidikan dan creative financing dengan sistem orang tua asuh. Jadi pemerintah nantinya bakal memberikan data-siswa siswa yang tidak mampu dan terdampak wabah ini untuk diserahkan kepada mereka yang berminat membantu sebagai orang tua asuh.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button