NASIONAL

Hadiri Pelatihan IMM, HNW Ajak Pemuda Berkontribusi Selamatkan Negeri

Kader IMM didorong untuk memaksimalkan persiapan, agar makin bisa berperan dan maksimalkan peluang yang ada dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Disebutnya bahwa UUD 1945 sudah memberikan kedaulatan kepada Rakyat. Yang sekarang ini didominasi kaum muda, generasi milenial. Kedaulatan ini harusnya tidak dimubadzirkan, melainkan dimanfaatkan oleh semua Rakyat, terutama generasi muda, termasuk yang terhimpun dalam IMM.
 
Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi, itu mengajak dan berharap kepada kader IMM untuk berani mempersiapkan diri dan organisasi mengawal demokrasi dan reformasi, mengawal cita-cita kemerdekaan, dan berkontribusi agar bisa mewujudkannya. Ini penting sebab bangsa ini mestinya bisa mengunduh keuntungan bonus demografi. “Pasti kita ingin hasil yang positif dari bonus demografi”, ujarnya.
 
Untuk mengunduh dampak positif bonus demografi, salah satunya adalah dengan peningkatan kwalitas sumber daya manusia seperti yang dilakukan oleh IMM dengan DAM-nya. Dengan latihan, kader IMM bisa bersama generasi muda lainnya tidak hanya meningkat kualitasnya namun juga paham betul dengan ajaran agama, konstitusi, sejarah, hak dan kewajibannya.

“Dengan demikian generasi muda akan terus tampil menjadi pelanjut perjuangan, guna menyelamatkan cita-cita kemerdekaan dan reformasi”ujarnya. “Dengan demikian bonus demografi yang ada pun bisa bernilai manfaat dan maslahat untuk umat, bangsa dan negara,” tuturnya.
 
Sebaliknya, HNW menjelaskan, bila generasi muda dibiarkan tanpa kegiatan yang positif dan konstruktif, hal demikian akan membuat generasi muda terjerumus pada narkoba, free sex, LGBT, dan budaya global yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. “Keadaan ini akan bisa menjadi bom waktu dari bonus demografi”, paparnya.

”Kondisi itu akan menjauhkan kita dari cita-cita Bapak dan Ibu Pendiri Bangsa”, tambahnya.
 
Untuk itulah HNW mendukung generasi muda seperti yang terhimpun dalam IMM, guna memaksimalkan peran melalui organisasi kampus, keagamaan, dan pelatihan-pelatihan agar mereka betul-betul tersegarkan ingatan peran serjarah dan memahami aturan-aturan hukum yang ada di Indonesia termasuk mengetahui hak dan kewajiban seperti yang pernah diperankan oleh JIB dan Al Arqam.
 
IMM dengan spirit ‘Fastabiqul Khairat’ menurut HNW semangat itu harus disegerakan perwujudannya, sehingga cita-cita yang diinginkan segera bisa diwujudkan. Ditegaskan pula, bahwa untuk itu, generasi muda termasuk IMM, juga harus paham aturan hukum yang ada di Indonesia sehingga peran menjadi mitra kritis pemerintah bisa dilakukan dengan benar. “Kritis tetap harus dilakukan dan secara konstitusionol diberi ruang namun jangan sampai tidak paham aturan hukum”, tegasnya.

“Bila kritis namun tidak tahu aturan hukum maka hasilnya bisa kontraproduktif, dan generasi muda hanya akan ditunggangi oleh kepentingan orang dan kelompok lain”, tambahnya.
 
Disampaikan kader IMM harus menjadi kelompok yang berani dan kritis, namun harus tetap dalam koridor agama, konstitusi, dan cita cata bangsa sehingga bisa berkontribusi menyelamatkan Indonesia dengan bonus demografinya, menuju Indonesia Emas di Tahun 2045,” pungkasnya.

red: adhila

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button