OPINI

Hantu Prabowo

Dua serangan itu mentah bahkan berbalik menyerang Jokowi. Terbukti data-data yang dimiliki Jokowi salah. Para pendukung Prabowo kian solid, dan militan. Hal itu tercermin dari euforia yang muncul dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah. Khusus untuk acara di Bandung, inkumben harus ekstra waspada. Di Bandung diperkirakan acara Prabowo akan meledak.

Jabar adalah kandang Prabowo. Pada Pilpres 2014 dia unggul atas Jokowi, dan pada Pilpres 2019 tampaknya akan kembali seperti itu. Kubu Jokowi mati-matian menggempur Jabar. Berbagai bantuan sosial digelontorkan. Jumlahnya terbesar di Indonesia. Jokowi juga paling banyak melakukan kunjungan ke Jabar dibandingkan provinsi lain.

Sejauh ini posisi pemilih Jabar belum goyah. Belum lama berselang ribuan bobotoh Persib Bandung meneriakkan yel-yel “Prabowo….Prabowo” ketika Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama istri tiba di Stadion Jalak Harupat, Bandung. Ridwan adalah tokoh yang dibesarkan Prabowo dan kini menyeberang menjadi pendukung Jokowi.

Euforia semacam ini harus segera dihentikan. Efek bola saljunya akan semakin membesar, bila dibiarkan. Inkumben dan aparat keamanan pasti sudah belajar banyak dari gerakan #2019GantiPresiden.

Gerakan yang dimotori oleh Neno Warisman itu disambut gegap gempita dimana-mana. Ketika gerakan ini terus melaju dan ada tanda-tanda bisa membahayakan Jokowi, segera diambil langkah keras untuk menghentikannya.

Neno Warisman dikepung di Bandara Pekanbaru setelah sebelumnya sejumlah preman melakukan provokasi (25/8/2018). Setelah itu gerakan tersebut mengempis bersamaan dengan pencalonan presiden.

Di Yogyakarta provokasi semacam itu tampaknya juga coba dilakukan. Namun gagal. Polisi melepas tembakan, dan situasi terkendali. Acara Pidato Kebangsaan Prabowo berlangsung lancar.

Sebagai kandidat resmi pilpres, Prabowo jelas tidak bisa diperlakukan sama dengan Neno. Namun bukan tidak mungkin modus yang sama kembali dicoba.

Bila setiap kali kegiatan Prabowo bisa dimunculkan “kerusuhan,” atas alasan keamanan dan ketertiban masyarakat, polisi bisa menghentikan kegiatan. Penguasa punya berbagai macam cara untuk melakukannya.

Hersubeno Arief

sumber: hersubenoarief.com

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button