RESONANSI

Islam Kaffah Bukan Islam Merah Putih

Itu ditengarai dengan maraknya adanya kecenderungan upaya-upaya yang dianggap sebagai moderasi agama untuk menyelarasi dalam konteks faktual yang lebih menggejala dengan praktik-praktik liberalisme-kapitalisme. Padahal, dalam Islam Kaffah secara politik, politik itu sendiri merupakan bagian terintegrasi dari keseluruhan ajaran Islam.

Ironis juga kalau sifat dan sikap demikian kemudian tidak berselerakan dengan kecenderungan keinginan moderasi liberalisme-kapitalisme yang tengah sangat berkembang
secara global dan mondial.

Sebaliknya, justru Islam Kaffah itu tengah sangat berkembang di tempat di negara-negara yang menjadi “Central Gravity” praktik-praktik liberalisme-kapitalisme, seperti di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Atau apakah lontaran wacana Islam Merah Putih sebagai tanda dan signal sudah dimulai munculnya sikap dan sifat chauvinistik, suatu sikap dan sifat nasionalisme berlebihan yang hanya akan menimbulkan datangnya ideologi fasisme yang akan mudah mengundang kekuasaan otoratianisme?

Di sinilah, yang harus diperlukan kemudian, adalah tidak sekadar lontaran wacana, tapi dengan semangat nasionalisme-religiusitas yang sudah ada dan terpelihara oleh sejarah itu dibuka untuk secara terbuka membuka kesadaran akan jati diri bangsa Indonesia, bahwa Islam Kaffah itu, yang merupakan bagian Rahmatan Lil’alamin, alam semesta yang dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT, termasuk Indonesia di dalamnya, eksistensinya secara politik sekalipun, selayaknyalah secara keyakinan dan keimanan seharusnya disyukuri karena negeri kita sungguh akan dirahmati dan diberkahi Allah SWT Aza wa Jalla, tidak kemudian dicurigai, dinafikan, apalagi dimusuhi.

Makanya, Islam Kaffah demikian pun agama-agama lainnya akan senantiasa dan selalu mendampingi nasionalisme, kesatuan dan persatuan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia itu. Wallahu’alam Bishawab.

Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan, jurnalis senior tinggal di Kota Bekasi.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button