AKIDAH

Liberalisme Merusak Akidah

Praktik yang nampak dalam tubuh kaum muslim misalnya adanya pihak yang tidak hanya mengucapkan selamat atas perayaan besar agama lain, tapi ikut merayakannya. Kesengajaan untuk memasukkan adzan, tilawah Al-Qur’an dan shalawatan dalam perayaan natal di gereja. Adanya doa lintas agama oleh beberapa pemuka agama dalam perayaan besar agama secara nasional. Termasuk munculnya aliran menyimpang seperti Ahmadiyah, Lia Eden atau Al Qiyadah Al Islamiyah yang sebenarnya upaya menggabungkan Islam dengan agama lain (sinkretisme).

Pemahaman ini sudah dijelaskan kebatilannya oleh Rasulullah Saw, saat turunnya surat Al Kafiruun. Ayat ini memerintahkan Rasulullah Saw menolak ajakan orang-orang kafir untuk menyembah Allah dan berhala secara bergantian selama setahun. Karena hakikatnya ajakan tersebut upaya untuk mencampurkan yang haq dan batil, dengan menggabungkan kemusyrikan dan Islam.

Kebebasan Beragama Upaya Redam Ideologi Islam

Patut dicurigai, paham kebebasan beragama yang berinduk pada ideologi sekuler kapitalis terus diopinikan sistemik oleh Barat di tubuh kaum Muslim. Karena terinternalisasinya paham kebebasan beragama dalam pemikiran umat, tak hanya mengancam keselamatan akidah Islam secara individual, tapi akan meruntuhkan bangunan syariat Islam.

Dalam kebebasan beragama, sangat nampak upaya mengaburkan akidah Islam sebagai akidah shahih. Memoderatkan pemikiran Muslim dengan menjadikan syari’at Islam hanya urusan privat antara hamba dengan Allah, tanpa perlu membawanya dalam kehidupan publik. Secara tak langsung syariat Islam dipaksa untuk tunduk pada paham kufur Barat. Barat ingin melemahkan umat Islam agar tidak bangkit dengan ideologi Islam kaffah. Sehingga Islam dan kaum muslim tetap di bawah hegemoni Barat.

Berpegang pada keimanan akidah Islam yang kokoh, tentu saja muslim akan  menolak paham kebebasan beragama. Karena Islam adalah akidah haq yang datang dari Allah SWT, yang tak ada keraguan di dalamnya (QS. Al Baqarah ayat 147). Islam adalah agama yang tinggi kemuliaannya dan tak satupun agama lain yang melampauinya. Kemuliaan Islam inilah yang menjadikan kaum muslim sebaik-baik umat selama berpegang teguh pada syariat-Nya. Jadi katakana tidak untuk paham kebebasan beragama (freedom of religion). Wallahu a’lam bish-shawab.

Desti Ritdamaya, Praktisi Pendidikan.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button