NASIONAL

Masyumi Reborn, Keluarga Besar dan Pecinta Masyumi Ngumpul di Dewan Da’wah

Jakarta (SI Online) – Sejumlah tokoh menghadiri silaturahmi keluarga besar dan pencinta Masyumi bertajuk “Masyumi Reborn” yang berlangsung di Aula Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).

Di antara tokoh yang hadir nampak Pimpinan Perguruan Islam As-Syafiiyah KH Abdul Rasyid AS, Pengasuh Pesantren Husnayain KH A Cholil Ridwan, mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, mantan Rektor Unissula Semarang Laode M Kamaludin, mantan Menteri Kehutanan MS Kaban, budayawan Taufiq Ismail, Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath, pengacara Eggy Sudjana, aktivis Sri Bintang Pamungkas, dan masih banyak lainnya.

Dipandu mantan Anggota DPR asal PPP, Ahmad Yani, masing-masing tokoh itu diberi kesempatan menyampaikan pandangan mengenai lahirnya kembali Masyumi sebagai partai politik.

Para simpatisan juga memeriahkan kegiatan yang juga mengangkat tema “Silatul Ukhuwah dan Urun Rembug Nasional Keluarga Besar Zuriyah, dan Pecinta Masyumi” tersebut.

Bachtiar Chamsyah mengingatkan pendirian parpol memang perlu, tetapi harus diperhatikan pula tata kelola kepartaiannya, terutama dalam memilih pemimpin.

Jika kebanyakan parpol menggelar kongres dan semacamnya untuk memilih pemimpin, Bachtiar justru menyarankan untuk tidak melakukannya karena akan membuat partai hancur.

“Jangan melakukan kongres, pimpinlah oleh alim ulama, dikumpulkan cendekiawan, dia menyeleksi (pengurus). Kalau membuka ruang kongres, enggak lama nasibnya,” katanya.

Prof Laode M Kamaluddin menyampaikan bahwa kebangkitan Masyumi harus berbasiskan talenta agar bisa diterima di tengah generasi milenial.

“Masyumi yang mau bangkit harus berbasis talenta. Jadi, dibutuhkan niat, keteladanan, dan talenta. Tiga syarat ini saja,” kata mantan Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) tersebut.

Mantan Ketua Umum PBB MS Kaban mengingatkan bahwa bangsa Indonesia pernah terpecah belah karena upaya penjajah Belanda yang mengadu domba.

Karena itu, kata dia, Masyumi harus terlahir kembali dengan semangat kebersamaan dan solidaritas dari para tokoh untuk bersatu membangun bangsa dan negara.

red: farah abdillah
sumber: ANTARA

Artikel Terkait

Back to top button