NASIONAL

Megawati akan Terima Doktor HC Kesembilan

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Soka di Tokyo, Jepang.

“Soka University Tokyo akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang kemanusiaan untuk Ibu Megawati,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 6 Januari 2020, seperti dilansir ANTARA.

Menurut Hasto, upacara penganugerahan atau conferment ceremony gelar doktor honoris causa dari Soka University untuk Megawati akan dilaksanakan di Tokyo pada Rabu (8/1/2020).

Ini merupakan doktor HC kesembilan yang diterima Megawati. Sebelumnya, Megawati telah menerima delapan gelar doktor honoris causa dari perguruan tinggi ternama dalam negeri maupun mancanegara. Gelar doktor honoris causa pertama untuk Megawati dari Universitas Waseda Tokyo, Jepang pada September 2001.

“Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden RI memperoleh doktor honoris causa bidang hukum dari Universitas Waseda,” kata Hasto.

Selanjutnya, kata dia, presiden kelima RI itu memperoleh gelar doktor honoris causa dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO) Rusia pada 22 April 2003.

Perguruan tinggi bergengsi di negeri bekas Uni Soviet itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang politik untuk Megawati.

Adapun gelar doktor honoris causa ketiga untuk Megawati datang dari Korea Maritime and Ocean University , Busan, Korea Selatan pada 19 Oktober 2015. Universitas ternama di Negeri Gingseng itu menganugerahkan gelar doktor honoris causa bidang politik kepada putri Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Berikutnya, pada 25 Mei 2016, Megawati menerima gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Pada 27 September 2017, Universitas Negeri Padang (UNP) juga menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang pendidikan politik.

Selanjutnya, pada 16 November 2017, Megawati juga menerima gelar doktor honoris causa dari Mokpo National University, Korsel.

Universitas yang didirikan pada 1946 itu memberikan gelar doktor honoris causa bidang demokrasi ekonomi bagi tokoh perempuan yang memimpin RI selama periode 23 Juli 2001 sampai dengan 20 Oktober 2004.

Pada 8 Maret 2018, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) juga memberikan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Lagi-lagi, perempuan kelahiran 1947 yang berulang tahun setiap 23 Januari itu memperoleh gelar doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan.

Selanjutnya, pada 5 November 2018, giliran Fujian Normal University (FNU) di China yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa untuk Megawati. Perguruan tinggi yang sudah berusia lebih dari seabad itu menganugerahi Megawati dengan gelar doktor honoris causa bidang diplomasi ekonomi.

Menurut Hasto, gelar doktor honoris causa dari Soka University nanti akan menjadi yang kesembilan bagi Megawati.

“Ini adalah pengakuan untuk Ibu Ketua Umum dari dunia internasional, lebih khusus lagi dari perguruan tinggi di mancanegara,” klaim Hasto.

Terpisah, Megawati menceritakan saat dirinya tak bisa menyelesaikan kuliah dan mendapat nasihat dari ayahanda, Presiden pertama RI Soekarno.

“Jadi ketika saya tidak dibolehkan kuliah karena keadaan politik, ayah saya hanya mengatakan begini. ‘Udah cari ilmu pengetahuan dimana saja’. Jadi maksudnya saya otodidak. Dari situ saya senang baca, bertanya, saya senang diskusi dan hal itu yang mungkin membuat akhirnya ada nilai sehingga orang berikan honoris causa pada saya,” kata Megawati saat berbincang dengan media di Hotel Prince Park Tower, Tokyo, Jepang, Senin, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Megawati pun mengaku tidak tahu kenapa sejumlah universitas dalam negeri ataupun luar negeri berniat mengapresiasi dirinya melalui gelar kehormatan.

“Ya saya tidak tahu. Kan bukan saya yang nyari. Tapi kan orang mungkin melihat saya. Mungkin dengar dari omongan dari pidato saya. Karena bagi saya itu yang juga harus diketahui sering kali anak muda mengejar gelar padahal itu hanya sebuah tanda. Bahwa dia sudah selesai sekolah di sebuah tempat. Padahal yang kita ingin lakukan mencari ilmu pengetahuan,” ujar Megawati.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button