OPINI

Misteri Orang-orang Papua di Istana Presiden

Tidak mengherankan bila mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai juga mempersoalkan posisi Abisai.

Pigai berasal dari suku Mee, salah satu suku terbesar di Papua. Mereka tersebar mulai dari pegunungan sampai kawasan pesisir di Paniai, Nabire, Doiyai, dan Dogai.

Sementara Lukas Enembe berasal dari suku yang lebih besar, yakni Suku Dani. Mereka mendiami kawasan pegunungan. Mulai dari Tolikara,Wamena,Puncak Jaya, Ilaga,Yahukimo, Kurima,dan Tiom.

Kalau mau klaim ketokohan, keduanya jelas lebih layak. Lebih representatif untuk diajak bicara.

Bukan kali ini saja Jokowi dan para pembantunya terkesan salah memahami orang Papua. Dalam berbagai kesempatan dia membanggakan keberhasilannya membangun jalan Trans Papua.

Dia juga pernah naik sepeda motor trail menyusuri beberapa kawasan di Papua.

Sayangnya seperti dikatakan oleh Lukas Enembe, orang Papua tidak butuh jalan trans. Mereka tidak pernah melewati jalan itu. Yang dibutuhkan oleh orang Papua adalah dibangun kehidupannya.

Pembangunan jalan Trans Papua malah sering menjadi sumber konflik dan masalah. Salah satu contohnya adalah insiden di Nduga. Anggota TNI dan warga menjadi korban tewas.

Kasus Papua menjadi tantangan dan pertaruhan besar bagi Jokowi. Di harus membuktikan bahwa basis legitimasinya sangat kuat di dua wilayah ini.

Pada Pilpres 2019 Jokowi-Ma’ruf meraih suara di Papua Barat 79.81 persen. Di Papua prosentasenya bahkan lebih besar. Mereka memperoleh 90,12 persen.

Di lima kabupaten, yakni Puncak Jaya, Puncak, Lany Jaya, Nduga dan Mamberamo Tengah malah meraih suara fantastis: 1.00 persen.

Di kabupaten wilayah pegunungan ini pemilihan dilakukan dengan menggunakan sistem noken.

Dengan modal politik seperti itu seharusnya Papua adalah masalah KECIL bagi Jokowi.

Papua seharusnya sangat NKRI. Kok bisa hampir 100 persen memilih Jokowi, hanya beberapa bulan kemudian tiba-tiba ingin memisahkan diri?.

Kecuali………….end

Hersubeno Arief

sumber: facebook @hersubenoarief

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button