NASIONAL

Moeldoko Sebut 2023-2024 Radikalisme Meningkat, Wah….Gagal Dong Misi Wapres Ma’ruf?

Jakarta (SI Online) – Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, radikalisme akan meningkat menjelang penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 mendatang.

Mantan Panglima TNI itu mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai tingkat radikalisme pada saat pandemi. Menurutnya, angka itu akan meningkat di tahun politik.

“Survei BNPT pada tahun 2020 potensi radikalisme 14 persen. Itu data dalam kondisi anomali saat pandemi. Tahun politik pada 2023-2024 ada kecenderungan meningkat,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/10/2022), seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Moeldoko mengatakan peningkatan radikalisme dipicu dinamika politik. Begitu pula dengan politik identitas yang kemungkinan muncul jelang pemilu.

Meski demikian, Moeldoko tak menjawab saat ditanya apakah pemerintah melihat ada kelompok atau kandidat presiden yang akan memainkan isu tersebut. Dia hanya berkata kesadaran publik mengenai ancaman radikalisme perlu ditingkatkan.

“Ini sebenarnya sebuah situasi yang diperlukan untuk membangun awareness tentang radikalisme. Jadi, ini perlu kita announce agar kita semua memiliki awareness,” ujar mantan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf yang pernah melontarkan Perang Total dalam Pilpres 2019 lalu itu.

Moeldoko membantah jika pemerintah sengaja melabeli sejumlah kelompok dengan cap radikalisme. Dia menyatakan pemerintah punya standar yang jelas untuk menyatakan sebuah kelompok radikal.

“Seseorang dinyatakan masuk kelompok ini dan itu pasti ada standarnya, enggak mungkin asal-asalan,” klaimnya.

KMA: 2024 Tak Ada Lagi Konflik Ideologi

Sekadar mengingatkan, Wapres KH Ma’ruf Amin yang pada 2018 lalu masih menjadi Cawapres dalam safarinya ke salah satu pondok pesantren di Purwakarta, Jawa Barat, mengatakan pada 2024 atau saat dia selesai menjabat wapres jika terpilih, di Indonesia sudah tidak ada lagi konflik ideologi. Ia yakin Pancasila sebagai ideologi negara telah final.

Pada 2024, kata Kiai Ma’ruf, radikalisme dan ideologi khilafah tak mendapat tempat lagi di Indonesia. Sebab Indonesia telah kembali ke dasar negara yaitu Pancasila.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button