NUIM HIDAYAT

Mohammad Roem: Diplomat dan Penulis yang Hebat

Sejak itu Roem betul-betul undur diri dari dunia politik praktis. Kemudian bersama-sama M Natsir dan kawan-kawan mantan kader Masyumi lainnya mendirikan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) di tahun 1967. Di tempat inilah kakek dari almarhum Adi Sasono ini berkhidmat bersama para warga Bulan Bintang.

Suatu ketika Amien Rais dalam wawancaranya dengan majalah Panji Masyarakat (No. 379/1982) menyatakan tidak ada negara Islam dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah, “Oleh karena itu tidak ada perintah dalam Islam untuk menegakkan negara Islam,” kata Amien Rais. Atas pandangan Amien itu kemudian Roem mengirimkan tanggapan ke majalah yang sama. Roem membenarkan, bahwa memang tidak ada negara Islam dalam nama, namun secara substansial ada.

“…Pada akhir hayat Nabi, pada saat Surat Al-Maidah ayat 3 diwahyukan, maka sudah tumbuh sebuah masyarakat yang dibangun oleh dan di bawah kepemimpinan Nabi sendiri, yang tidak diberi nama khusus oleh Nabi, akan tetapi sudah mempunyai ciri-ciri sebagai negara, sedang hukumnya oleh Tuhan sudah dinamakan sempurna… Saya rasa selama tidak lebih dari tiga bulan itu di dunia pernah ada ‘Negara Islam’ atau Islamic State, tidak dalam nama, melainkan dalam substance, dalam hakikatnya.”

Sesudah itu Nurcholish Madjid yang sedang berada di Chicago menyuratinya, sehingga berlangsung korespondensi antara mereka berdua selama beberapa bulan. Setelah korespondensi berakhir, Mohammad Roem dipanggil ke hadirat Allah pada 24 September 1983.

Pada tahun 1997 kumpulan korespondensi itu plus wawancara Amien Rais dengan majalah Panji Masyarakat serta tanggapan Roem dibukukan dan diterbitkan oleh Adi Sasono, lalu diberi judul “Tidak Ada Negara Islam; Surat-surat Politik Nurcholish Madjid-Mohammad Roem.” (Lihat Majalah Hidayatulah Edisi 12/XV, 2003  dan http://serbasejarah.wordpress.com/2009/06/17/mohamad-roem-pemimpin-tanpa…)

Judul buku itu kacau. Seolah-olah Roem menafikan keberadaan negara Islam. Padahal sesungguhnya, sebagaimana kutipan di atas, Roem mengakui pernah ada negara Islam, meski tidak dinamakan Negara Islam, yakni pemerintahan yang dipimpin oleh Rasulullah saw.

Walhasil, kini kapan akan muncul generasi model Roem lagi? Generasi yang membuat tokoh-tokoh Barat (Belanda) bertekuk lutut karena kata-kata diplomasinya yang hebat. Wallahu alimun hakim.

Nuim Hidayat, Penulis Buku “Sayid Qutb, Biografi dan Kejernihan Pemikirannya”

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button