SUARA PEMBACA

Pak Menag, Baha’i Itu Bahaya! Perlu Diwaspadai, Bukan Diselamati!

Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (TQS Al Ahzab; 40)

Sehingga, lagi-lagi sungguh terlalu jika Menag begitu getol melindungi sekte atau golongan yang jelas telah dikategorikan sesat juga menyesatkan. Setiap aliran yang ditetapkan sesat itu nyata berbahaya. Seharusnya Pak Menag bersikap mewaspadai, bukan malah menyelamati.

Dalam kasus ini, lagi-lagi istilah moderasi Islam dan toleransi diangkat kembali. Padahal hakikatnya moderasi Islam adalah upaya untuk semakin mengikis ajaran Islam yang sesungguhnya. Mencoba menyejajarkan Islam yang sahih dengan ajaran yang batil.

Begitupun mengenai toleransi, Islam memiliki pandangan utuh dalam pengamalannya. Tidak bisa ditarik pada tafsir logika manusia semata. Yang ada bukan menciptakan kerukunan, tapi justru menuai kerusuhan di tengah umat manusia.

Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama pembawa rahmat bagi semesta, tak terkecuali bagi non Muslim. Hal ini telah diteladankan oleh Rasulullah Saw. Beliau berniaga dengan non Muslim, berbagi kepada Muslim dan non Muslim, mengunjungi tetangga yang sedang sakit, meskipun tetangganya adalah kafir.

Selain itu, contoh toleransi pada masa kepemimpinan Islam  periode Utsmani yang diakui kebenarannya oleh seorang orientalis Inggris, TW Arnold dalam bukunya, “The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith, 1896, hlm. 134” menyatakan bahwa “Perlakuan terhadap warga kristen oleh pemerintahan Khilafah Turki Utsmani –selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani- telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa”.

Sehingga Pak Menag dan jajaran penguasa di negeri ini mestilah berkaca pada kepemimpinan Islam yang telah jelas mewujudkan kekokohan dalam melindungi akidah umat. Bukan justru terjebak dengan paham moderat yang mengancam akidah umat. Karena pada hakikatnya Islamlah satu satunya agama sekaligus pandangan hidup yang solutif. Tidakkah kita menginginkan agar segera keluar dari setiap permasalahan yang membelenggu umat? Wallahu’alam bishowab

Ammylia Rostikasari, Komunitas Penulis Bela Islam.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button