NUIM HIDAYAT

Para Penghina Nabi dan Respon Umat Islam

Paus menyebut Nabi Muhammad sebagai evil dan inhuman. Ketika itulah, terjadi reaksi yang hebat dari umat Islam di seluruh dunia. Tapi bukan berarti Paus tidak ada yang membelanya. Apa yang dikatakan intelektual AS, Daniel Pipes di artikelnya New York Sun, 19 September 2006? Pipes menyatakan: The West Should Be Free To Criticize Islam (Barat seharusnya bebas untuk mengritik Islam).

Sebelumnya tahun 1997 seorang perempuan Israel mengedarkan secara luas sebuah poster Muhammad as a pig. Tahun 1988, Salman Rushdi menerbitkan novel yang menghina Nabi. Tahun 2002, pendeta Jerry Falwell dari AS menyebut Nabi Muhammad sebagai teroris. Ulah Falweell ini memicu pembakaran gereja di India dan terjadi kerusuhan, sehingga sedikitnya 10 orang terbunuh.

Ketika Koran Denmark Jyllands-Posten, Februari 2006 memuat 12 gambar yang menghina Nabi Muhammad Saw, reaksi dari negeri-negeri Islam sangat keras ke Denmark.

Beberapa tokoh Islam menyerukan pemboikotan terhadap produk Denmark dan di Nigeria terjadi kerusuhan yang menyebabkan beberapa orang meninggal.Tapi ilmuwan radikal AS, Daniel Pipes di New York Sun, 7 Februari 2006, membuat judul yang menghina Islam: Cartoons and Islamic Imperialism.

Disitu Pipes menyatakan: The key issue at stake in the battle over the twelve Danish cartoons of the Muslim prophet Muhammad is this: Will the West stand up for its customs and mores, including freedom of speech, or will Muslims impose their way of life on the West? Ultimately, there is no compromise: Westerners will either retain their civilization, including the right to insult and blaspheme, or not.

Pipes jelas tidak benar. Kaum Muslim tidak pernah memaksa pandangan hidupnya ke Barat. Dalam Islam, tidak dibenarkan pemaksaan seseorang atau sebuah komunitas untuk memeluk Islam. Kaum Muslim hanya ingin Barat menghormati keyakinan yang dipegang mereka. Seperti Jerman yang memidanakan penyebar ideologi nazi dan Barat yang ‘memidanakan ideologi anti Yahudi’.

Menghadapi reaksi keras negeri-negeri Islam terhadap 12 kartun Denmark saat itu, negara Barat terbelah. Beberapa negara seperti Inggris, AS, New Zealand dan Polandia mengecamnya. Tapi beberapa negara lain membelanya. Mereka beralasan, bahwa negara mereka memberikan jaminan terhadap kebebasan berekspresi (freedom of expression).

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button