KRISTOLOGI

Pendeta Saifuddin dan Roti Bakar Tahi Sapi

Kedua ayat Trinitas ini dikutip pertama kali oleh Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang meninggal tahun 385. Sisipan teks ayat itu berasal dari komentar atau catatan pada margin Alkitab yang dimasukkan secara resmi ke dalam Alkitab karena dianggap mendukung doktrin Trinitas (William Barclay, The Daily Bible Study: the Epistles of John and Jude, [edisi Indonesia: Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat-surat Yohanes dan Yudas], hlm. 185-187).

Bibel, Skandal Seksual dan Roti Bakar Tahi

Pendeta Udin membanggakan Bibel sebagai kitab pencerahan terhadap umat Islam, sembari melecehkan Al-Qur’an sebagai kitab yang menggelikan.

“Saya percaya, kalau orang Islam membaca Alkitab, maka mereka akan bertemu dengan kebenaran. Dan mereka akan merasa geli kalau membaca Al-Qur’an lagi, seperti saya kalau kembali baca Al-Qur’an geli dan aneh karena telah mengerti kebenaran” (hlm 32).

Kepada Pendeta Udin yang mengaku sudah mengerti kebenaran Bibel, silahkan dijelaskan. Kebenaran apakah yang diajarkan dalam ayat ini:

“Datanglah firman Tuhan kepadaku: “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang….. Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu(Yehezkiel 23:1-21).

Jika kitab suci itu bermanfaat untuk mengajar dan mendidik orang dalam kebenaran, pelajaran apa yang bisa dipetik dalam ayat-ayat “sekwilda” (sekitar wilayah dada dan kemaluan) itu? Pelajaran apakah yang bisa didapat dari anak-anak di bawah umur jika membaca ayat-ayat tentang –maaf– berahi, kemesuman, buah dada, buah zakar itu?

Bacalah kisah perzinaan dalam kitab Kejadian pasal 38 antara Yehuda dengan Tamar, menantunya yang kemudian beranak-pinak sehingga menurunkan Phares dan Zarah, dua anak kembar yang dari mereka lahirlah Yesus Kristus yang dipertuhankan oleh umat kristiani. Teladan apa yang bisa dipetik?

Bacalah cerita persetubuhan Nabi Lot dengan kedua anak kandungnya yang diabadikan dalam kitab Kejadian pasal 19: 30-38 yang menurunkan Bani Moab dan Bani Amon. Juga, kisah mesum keluarga Daud. Amnon anak Daud memperkosa Tamar, saudara kandung beda ibu (II Samuel 13: 1-14). Kemudian Amnon dibunuh oleh Absalom, kakak kandung Tamar (II Samuel 13: 15-30). Lalu, perbuatan mesum Absalom dengan para gundik Daud, ayah kandungnya sendiri dalam II Samuel 16: 21-23.

Bacalah perintah Tuhan kepada Hosea berikut ini: “Buatlah api dengan kotoran manusia sebagai bahan bakarnya, pangganglah rotimu di atas api itu dan makanlah roti itu di hadapan semua orang”. Tuhan berkata, “Begitulah caranya orang Israel kelak memakan makanan yang dilarang oleh hukum Musa, pada waktu mereka Kubuang ke negeri-negeri asing”. Tetapi aku menjawab, “Aduh Tuhan Yang Mahatinggi! Sejak kecil sampai sekarang, belum pernah aku menajiskan diriku dengan makanan bangkai binatang atau sisa mangsa binatang buas. Tak pernah aku makan makanan yang dianggap haram”. Maka Allah berkata, “Baiklah, sebagai ganti kotoran manusia, engkau boleh memakai kotoran sapi untuk membakar rotimu(Yehezkiel 4:12-15, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).

Coba Pendeta Udin jelaskan, kebenaran apa yang diajarkan dalam ayat roti bakar “tahi sapi” tersebut? Itukah ayat-ayat yang menuntun Udin murtad menjadi Kristen?

Ahmad Hizbullah MAG

*Naskah ini pernah dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 201, Juni 2015.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button