NUIM HIDAYAT

Pengalamanku di Dewan Da’wah

Ustadz Insan karena keaktifannya berdakwah juga pernah ditahan di Manado. Saat itu aku dan senior Dewan Da’wah Almarhum Mohammad Sofwan membantu pembebasannya. Alhamdulillah pak Insan gak lama ditahan. Ia cepat dibebaskan karena dalam penjara itu ia bisa mengislamkan beberapa orang.

Tahun 2011 setelah sepuluh tahun menjadi sekretaris, teman-teman Dewan Da’wah Depok mengangkatku menjadi ketua umum. Banyak tantangan waktu aku jadi ketua umum. Termasuk di antaranya mempermasalahkan karaoke Inul di Depok, masjid agung Brimob yang tidak terletak di depan gerbang dan lain lain.

Meski anak buahku kebanyakan senior dan jauh lebih tua umurnya tapi alhamdulillah di bawah kepemimpinanku Dewan Da’wah Depok berjalan dengan baik. Tahun 2021 aku mengundurkan diri dari ketua dan kini ketua ketuanya ustadz Hasan Basri.

Aku bersyukur di Dewan Da’wah. Dengan lama aktif di organisasi ini aku jadi mengenal tokoh tokoh Islam di tanah air yang hebat hebat. Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Sjafrudin Prawiranegara, Rasjidi dan lain lain.

Aku mengenalnya lewat buku. Banyak tulisan dari tokoh tokoh itu yang aku baca. Bahkan banyak juga yang kemudian aku jadikan bahan tulisan.

Aku juga jadi mengenal nasionalisme Islam. Dulu ketika mahasiswa aku berpendapat bahwa tidak ada nasionalisme dalam Islam. Setelah aku menyelami pendapat tokoh tokoh Masyumi itu aku berpendapat bahwa ada nasionalisme dalam Islam.

Nasionalisme ada dalam Islam. Kalau tidak ada, bagaimana kaum Muslim mau menguasai negeri ini. Bisa bisa negeri ini dihegemoni oleh kaum kafir seperti yang sekarang terjadi.

Aku bersyukur juga sehingga mengenal partai Masyumi. Sebuah partai yang konsisten dalam menegakkan Islam. Sebuah partai yang tokoh tokohnya bisa menjadi teladan.

Dalam buku terakhirku aku menuliskan tentang 13 tokoh Islam yang melukis Indonesia. Di situ aku gambarkan bagaimana mereka berperan dalam memperjuang Islam dan tanah air. Mereka berjuang dengan jiwa dan harta. Mereka tidak takut dipenjara. Mereka juga tidak pelit mengeluarkan hartanya untuk perjuangan, jihad dan dakwah. Sebuah keteladanan yang kini tidak banyak kita jumpai lagi di tanah air. []

Nuim Hidayat, Penulis buku “Tokoh-tokoh Islam yang Melukis Indonesia”.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button