NASIONAL

Pramono Larang Jokowi ke Kediri, Kiai Lutfhi: Bertentangan dengan Ajaran Nabi

Jakarta (SI Online) – Pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami, Singosari, Malang, KH Luthfi Bashori mengkritik pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kota Kediri, Jawa Timur, karena takut lengser.

Menurut Kiai Luthfi, pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Rasulullah.

Ia menjelaskan, berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw yang berbunyi: “Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi (dukun) tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.” (HR. Al Bazzar).

Yang dikatakan Pramono Anung, imbuh Kiai Luthfi, sama dengan percaya dukun atau ramalan, khususnya tentang nasib seseorang.

“Misalnya terkait ramalan jabatan seorang presiden jika pergi ke suatu tempat, bisa cepat lengser. Jelas sekali sumbernya tidak valid dan bukan patokan bagi suatu negara yang mayoritas Muslim apalagi bagi umat Islam. Sebab Rasulullah SAW sudah menjelaskan: ‘Mereka (para peramal) itu tidak ada apa-apanya’,” jelas Kiai Luthfi dikutip dari Rmol.id, Senin (17/2/2020).

Masih kata Kiai Luthfi, para sahabat pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, terkadang mereka membicarakan suatu hal, ternyata hal itu betul-betul terjadi. ” Rasulullah SAW menjawab, “Itu adalah kata-kata yang dicuri jin dari (berita langit), lalu dibisikkan ke telinga para peramal, lalu para peramal itu mencampurkannya dengan seratus kebohongan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sebelumnya, Pramono mengaku sebagai orang yang menyarankan agar Presiden Joko Widodo agar tidak berkunjung ke Kediri karena trauma dengan apa yang dialami Gus Dur, yaitu lengser pasca berkunjung.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button