NASIONAL

Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah Gelar Kajian Motivasi Al-Qur’an bersama Syaikhah Ahlam Naji Al Yamaniyyah

Bogor (SI Online) – Sekitar 300 orang Muslimah mengikuti Kajian Motivasi Al-Qur’an pada Ahad 29 Oktober 2023 di Masjid Al Muttaqin, Kota Bogor.

Kajian Motivasi Al-Qur’an bertemakan “Urgensi Mempelajari Al-Qur’an dalam Menambah Keimanan, Kecintaan pada Allah SWT dan Rasulullah SAW” itu diselenggarakan oleh Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah.

Kajian tersebut tersebut menghadirkan narasumber Syaikhah Ahlam Naji Al Yamaniyyah, pemegang sanad ke-30 dan tergabung dalam Hai-ah Al’Alamiyah Litahfidzil Qur’an (lembaga tahfidz internasional).

Syaikhah Ahlam didampingi penterjemah bahasa Indonesia agar jemaah mampu memahami setiap kalimat yang disampaikannya. Dalam tausiyahnya, ia memotivasi jemaah untuk lebih meyakinkan Al-Qur’an sebagai kalamullah, petunjuk kehidupan dari Allah untuk hambaNya.

“Setiap penulis dalam pendahuluan bukunya biasanya akan menulis peribahasa ‘Tak Ada Gading yang Tak Retak’ yang menunjukkan tidak ada sesuatu yang sempurna. Akan tetapi jika kitabullah Al-Quran, di ayat awal surat Al Baqarah, Allah tegaskan bahwa kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya, yang artinya Al-Qur’an adalah petunjuk dengan keyakinan sempurna yang cocok dalam segala situasi dan kondisi di zaman apapun sampai hari kiamat,” jelas Syaikhah Ahlam.

Dalam penjelasannya, ia memberikan contoh permisalan agar jemaah lebih mudah memahami. Terkait Al-Qur’an sebagai petunjuk, ia memberikan contoh bahwa produk manusia saja itu memerlukan petunjuk.

“Setiap kita membeli barang baru itu ada buku petunjuknya, maka apakah kita berani jika belum tahu cara penggunaannya lalu menggunakan barang baru tersebut sebelum membaca petunjuknya? tentu tidak. Begitu pun Al-Qur’an sebagai buku pedoman hidup, Allah telah memberikan buku petunjuk bagaimana cara hidup di dunia, untuk apa hidup di dunia ini? itu semua dijelaskan di dalam Al-Qur’an, maka kita pun harus mempelajarinya agar tahu petunjuk Allah di dalam semua aspek kehidupan,” jelasnya.

“Kita diciptakan di dunia untuk beribadah kepada Allah SWT, bagaimana cara hidup di dunia agar selamat sampai ke akhirat itu dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Itulah kitab Al-Qur’an yang diturunkan melalui utusannya manusia mulia Nabi Muhammad SAW,” tambah Syaikhah Akhlam.

Menurutnya, buku petunjuk barang yang dibuat manusia biasanya hanya dipakai di awal saja. Akan tetapi berbeda dengan buku petunjuk Allah yang di dalamnya ada petunjuk-petunjuk jalan hidup, itu akan selalu digunakan di situasi apapun dan kapanpun.

Terkait keutamaan mempelajari Al-Qur’an, Syaikhah Ahlam menjelaskan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapatkan kebaikan di akhirat.

“Nanti di akhirat ada orang-orang yang ditinggikan derajatnya karena bacaan Al-Qur’annya, bacalah dan naiklah. Artinya bacaan Al-Qur’an di dunia akan menaikkan derajat kita di akhirat. Membaca satu huruf saja akan mendapatkan sepuluh kebaikan, bahkan memandang mushafnya saja mendapatkan kebaikan,” jelasnya.

Syaikah Ahlam menegaskan bahwa orang yang mempelajari dan hidup bersama Al-Qur’an ibaratnya adalah orang yang melakukan perniagaan namun tidak pernah merugi. “Luar biasa, biasanya namanya perniagaan itu ada untung rugi, akan tetapi jika berkaitan dengan Al-Qur’an itu akan selalu untung tidak pernah merugi,” tuturnya.

Oleh karena itulah, sangat penting bagi umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an, bagaimana cara membacanya, menghafalnya dan mengamalkannya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara Noviani mengatakan, kajian motivasi Al-Qur’an tersebut merupakan agenda rutin yang diadakan oleh Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah.

“Dengan kegiatan seperti ini harapannya semoga keberadaan Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah lebih terasa manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Noviani.

Selama ini, Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah telah membuka kelas baik offline maupun online bagi muslimah yang ingin belajar Al-Qur’an. “Alhamdulillah kita sudah ada 16 kelas offline dan 16 kelas online, kalau kelas offline itu sudah ada di enam masjid di Bogor. Sementara kelas online itu pesertanya dari berbagai wilayah di Indonesia. Para peserta itu dari latar belakang profesi yang berbeda-beda,” kata Noviani.

Saat ini, Rumah Tahsin As Sayyidah Aisyah sudah memiliki 20 orang guru yang siap mengajarkan metode pembelajaran kepada seluruh peserta. “Dan alhamdulillah tahun ini kita merekrut empat orang guru yang dipilih dari peserta terbaik selama ini,” ungkap Noviani.

Pihaknya berharap, dengan belajar Al-Qur’an, para wanita sebagai Madrosatul Ula (pendidik pertama bagi anak-anak) mampu mendidik anak-anaknya sebagai generasi Qur’ani.

Dalam Kajian Motivasi Al-Qur’an tersebut, juga dilakukan penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara Muslim di Palestina yang saat ini sedang diperangi oleh penjajah Israel.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button