AKIDAH

Syirik, Dosa Tak Terampuni

Dosa Tak Terampuni

Kisah Mughirah bin Syau’bah dan kaumnya di atas, hanyalah contoh bagaimana Rasulullah Saw menghapuskan kemusyrikan yang dilakukan Bani Tsaqif. Mereka telah rela untuk masuk Islam, tetapi mereka masih berat hati untuk meninggalkan dan menghancurkan sesembahan berupa patung-patung yang mereka buat.

Di era modern ini, yang dimaksud dengan musyrik bukanlah sekadar membangun atau menyembah patung belaka. Bisa jadi saat ini orang musyrik itu adalah orang yang sangat rajin beribadah. Mereka rajin shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, gemar bersedekah dan membayar zakat, serta sering menunaikan umroh dan haji. Mereka beribadah pada Allah, namun juga di lain waktu beribadah kepada selain Allah.

Jadi mereka menduakan Allah, menyekutukan Allah, itulah maksud syirik yang sebenarnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik adalah kufur atau satu jenis kekufuran. Syirik dikategorikan sebagai dosa paling besar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.

Allah SWT  berfirman,“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An-Nisa: 48)

Imam Bukhari mengeluarkan sebuah hadits dari Anas r.a. Ketika Nabi Saw ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab: “Syirik (mempersekutukan Allah),  durhaka terhadap kedua ayah-bunda, membunuh jiwa manusia, dan saksi palsu.” (HR. Imam Bukhari).

Alquran memberikan gambaran kepada umat Islam mengenai akibat perbuatan syirik dengan gambaran yang sangat mengerikan, “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Dia, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)

Pada ayat lain, dinyatakan bahwa perbuatan syirik adalah suatu kezaliman, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Lukman : 13)

Ganjaran Bagi Orang Musyrik

Tindakan syirik adalah pelanggaran terhadap akidah Islam. Al-Qur’an dalam sejumlah ayat memberikan gambaran yang sangat mengerikan mengenai orang-orang musyrik ini.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button