Terima Dubes, Wakil Ketua MPR: Indonesia Harus Berperan Akhiri Konflik di Sudan
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A menerima kunjungan Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia Dr. Yassir Muhammad Ali ke kawasan MPR RI, Jumat (30/8). Dalam kesempatan tersebut, Hidayat Nur Wahid yang akrab dipanggil HNW menyampaikan langsung simpati dan dukungan rakyat Indonesia kepada Sudan.
“Kondisi kemanusiaan di Sudan sudah terlampau parah dan menyedihkan, sudah semestinya Indonesia juga melaksanakan Konstitusi dengan aktif mewujudkan kedaulatan Negara Sudan dengan hadirnya perdamaian dan diakhirinya kejahatan HAM di Sudan,” demikian disampaikan HNW melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/8).
Kunjungan Dubes Sudan tersebut dalam rangka menjelaskan kondisi terkini di Sudan yang membutuhkan kontribusi dan dukungan dari negara-negara sahabat, termasuk Indonesia. Sampai saat ini korban kemanusiaan di Sudan sudah jauh melampaui korban kejahatan Israel atas Gaza, sekitar 150.000 warga Sudan menjadi korban jiwa sejak perang di Sudan pada tahun 2022, dan sekitar 15 juta warga Sudan terusir dari tempat tinggalnya.
“Bahkan kondisi di Sudan sudah mengarah kepada pembersihan etnis dan perubahan demografis, dimana ribuan penjahat didatangkan dari luar Sudan untuk merampas aset dan harta para warga Sudan. Sejatinya, konflik saat ini memang dirancang untuk menghancurkan kedaulatan dan eksistensi negara Sudan, untuk kepentingan negara kolonialis,”ungkap Dubes Yassir.
HNW yang juga sebagai Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II meliputi Luar Negeri, menegaskan bahwa tragedi Sudan mestinya juga merupakan agenda darurat yang perlu diadvokasi oleh Kementerian Luar Negeri RI, sebagaimana Indonesia melakukan peran-peran pembelaan terhadap Gaza/Palestina. HNW mengingatkan bahwa jalinan jasa dan persahabatan Sudan juga penting seperti dengan Palestina juga.
“Indonesia telah secara konsisten dan tegas membela Palestina dan menentang penjajahan Israel atas dasar amanat konstitusi UUD NRI 1945 untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, serta atas dasar jalinan persahabatan erat antara kedua negara. Maka atas kedua hal tersebut sudah semestinyalah Indonesia secara serius untuk membantu Sudan dan mengakhiri segala bentuk kejahatan HAM yang terjadi di sana,” jelas HNW.
Dubes Sudan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kontribusi Indonesia dalam mendukung Sudan hingga hari ini, mulai dari tingkat diplomatik hingga tingkat kemasyarakatan. “Dubes RI untuk Sudan Bapak Sunarko merupakan sosok yang sangat aktif meningkatkan kualitas hubungan Sudan dan Indonesia, dan kami sangat mengapresiasi segala upaya pemerintah dan rakyat RI untuk terus merawat kerjasama strategis dan persahabatan antara Sudan dan Indonesia,” kata Dubes Yassir.
Mengingat kondisi Sudan yang semakin genting, HNW menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri RI dan DPR RI agar mengambil langkah dan kebijakan strategis sesuai ketentuan Konstitusi, untuk hadirkan perdamaian, membantu mengakhiri perang dan kejahatan HAM yang masih terjadi di Sudan.
“Kejahatan HAM yang terjadi di Sudan tidak kalah brutal dan jahat dari yang dilakukan oleh Israel di Palestina. Sudah saatnya Kemenlu RI untuk mengadvokasi dukungan terhadap Sudan di kancah internasional, baik di SU PBB, DK PBB. OKI dan Liga Arab mestinya juga segera berperan selamatkan negara dan warga Sudan. Tidak kalah penting juga ialah peran DPR RI yang dapat membantu mendorong program darurat untuk membantu Sudan, terutama di sektor layanan kesehatan dan keamanan pangan yang saat ini lumpuh di seluruh wilayah Sudan,” tutup HNW.
red: adhila