Turkiye Kutuk Pelecehan terhadap Al-Qur’an di Belanda
Istanbul (SI Online) – Turkiye mengutuk keras “aksi pelecehan tercela” terhadap kitab suci umat Islam, Al-Quran, di luar kedutaan beberapa negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, termasuk Kedutaan Besar Turkiye, di Belanda.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turkiye mengatakan bahwa Ankara mengutuk perluasan “serangan provokatif” ini, yang diizinkan dilakukan di negara-negara Eropa dengan kedok kebebasan berekspresi.
“Negara-negara di mana serangan tersebut terjadi, sekarang harus mengambil tindakan efektif terhadap provokasi ini, yang disebut oleh PBB sebagai tindakan kebencian agama dan pelanggaran hukum internasional,” imbuh pernyataan tersebut dikutip dari Anadolu Agency, Senin (25/9).
Turkiye mendesak otoritas Belanda untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku dan mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya serangan serupa.
Akif Cagatay Kilic, kepala penasihat Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, juga mengecam tindakan yang melecehkan Al-Quran baru-baru ini.
“Melawan tindakan provokatif yang menjijikkan ini, negara-negara ini dan para penguasanya sekarang harus mengambil tindakan yang diperlukan!” kata Kilic.
Selain itu, ketua Parlemen Turkiye Numan Kurtulmus juga mengutuk “tindakan tercela dari seorang fasis Islamofobia”.
“Situasi ini memalukan dan mengkhawatirkan masa depan Eropa,” kata Kurtulmus di X.
Sebelumnya, Edwin Wagensveld, pemimpin sebuah kelompok Islamofobia PEGIDA, merobek kitab suci umat Islam, Al-Quran, di depan kedutaan beberapa negara Muslim, termasuk kedutaan Turkiye.
Tokoh dan kelompok Islamofobia di Eropa Utara dalam beberapa bulan terakhir telah berulang kali melakukan aksi pembakaran Al-Quran dan upaya serupa untuk menodai kitab suci umat Islam, sehingga memicu kemarahan negara-negara Muslim dan dunia. [ ]