Warung Brebes di Simprug Selamat dari Kebakaran: Sedekah Selamatkan dari Musibah
Wanita berusia 41 tahun itu mengatakan, rasa sosialnya ini tumbuh dari didikan orang tuanya sejak kecil. Ia sudah terbiasa berbagi rezeki meski terkadang dirinya juga membutuhkan.
Menurut Sri, penghasilannya sebagai penjual warung nasi setiap harinya tak menentu. Terkadang mendapat penghasilan mulai dari Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per hari.
Dengan aksi sosialnya yang dilakukannya ini, Sri tak menampik dirinya sempat rugi namun semua itu kembali kepada rezeki yang telah diatur Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Ya namanya orang jualan tetap ada ruginya. Cuma gimana lagi ya kita kan sama-sama manusia harus saling bantu,” tuturnya.
Sempat hancur
Diceritakannya, warung ini merupakan pemberian almarhum sang ayah yang sudah ditempati Sri sejak dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan ditempatinya hingga sekarang.
Warung ini sempat hancur, tepatnya ketika pandemi virus corona (COVID-19) mulai melanda Indonesia. Kehancurannya bukan karena wabah tapi sebab lain.
Saat itu warung sekaligus rumahnya ini tersambar petir dan meledak sendiri di antara rumah lainnya. Namun ia merasa bersyukur warga bergotong-royong untuk membangun kembali rumahnya.
Sri mengatakan, mungkin kebaikan warga juga berasal dari kebaikan ayahnya yang pernah menjadi ketua Rukun Tetangga (RT) di wilayah tersebut.
Harapan Sri
Di tengah rasa syukurnya selamat dari kobaran api, Sri mengatakan, harapannya untuk bisa mengecat kembali warungnya dan membangun kembali warung lainnya yang dilalap api.