Almarhum Malik Fadjar Tokoh Inspirasi bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Jakarta (SI Online) – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas mengatakan almarhum Abdul Malik Fadjar merupakan seorang pejuang pendidikan yang gigih dan tidak pernah mengenal lelah serta selalu optimistis.
“Berkat ketekunannya dia bisa membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal di negeri ini yang tidak hanya megah dan indah tapi juga maju dan modern,” kata Buya Anwar Abbas di Jakarta, Senin malam 7 September 2020, seperti dilansir ANTARA.
Sebagai informasi, mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Abdul Malik Fadjar meninggal dunia dalam usia 81 tahun di Jakarta, Senin (07/09) pukul 19.00 WIB. Malik yang juga pernah menjabat Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie meninggal dunia di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelum menjadi pejabat tinggi negara, selama kurang lebih 17 tahun Malik Fadjar sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pada 2015, di periode pertama Presiden Jokowi, ia diangkat sebagai Anggota Wantimpres. Malik juga pernah menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah di era kepemimpinan Din Syamsuddin.
Buya Anwa Abbas juga menilai diangkatnya Malik menjadi Menteri Pendidikan juga karena keberhasilan di dalam memajukan kampus UMM. Oleh karena itu, kata dia, warga Muhammadiyah sangat kehilangan almarhum.
“Prof Dr Muhadjir Effendi yang sekarang Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan adalah salah seorang kader dan anak didiknya. Dengan kepergian beliau warga Muhammadiyah tentu saja merasa kehilangan,” kata Buya Anwar.
Buya Abbas mengingat salah satu pesan almarhum sebelum wafat, bahwa kalau mau mengurus dan mau memajukan perguruan tinggi, maka tekunilah dan uruslah secara bersungguh-sungguh.
Selama ini, kata-kata itu telah menjadi inspirasi bagi generasi di bawahnya. Itu sebabnya almarhum sering menjadi tempat bertanya warga Muhammadiyah.
“Saya berani berkata bahwa sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah adalah banyak terinspirasi oleh karya agung dari beliau berupa Universitas Muhammadiyah Malang yang beliau tinggalkan,” kata Ketua PP Muhammadiyah itu.
“Semoga semua amal ibadah yang telah beliau lakukan akan menjadi pahala bagi beliau. Hal itu semua nanti akan dapat menolong beliau ketika berada di depan pengadilan Tuhan pada hari akhir. Amin,” pungkas Buya Anwar.
red: farah abdillah