Rakyat Palestina Tolak Upaya Israel Jadikan Al-Aqsha Objek Wisata
Al-Quds (SI Online) – Anggota Biro Politik Hamas, Harun Nasseruddin, mengatakan bahwa upaya pendudukan Israel untuk mengubah Masjid Al-Aqsha menjadi objek wisata adalah eskalasi berbahaya yang akan dilawan dan ditentang oleh rakyat Palestina dengan segala cara, untuk melindunginya dari penodaan para ekstremis.
Nasseruddin menambahkan dalam bahwa pendudukan Israel terus mengizinkan dan melindungi para pemukim pendatang Yahudi untuk mempraktikkan pelanggaran dan penodaan terhadap kesakralan dan kemuliaan Masjid Al-Aqsha.
Yang terbaru adalah munculnya sejumlah pemukim pendatang Yahudi dan dengan pakaian tidak sopan dan seronok di halaman masjid. Ini adalah eskalasi berbahaya dan kejahatan keji terhadap tempat paling murni dan paling suci.
Tindakan tersebut dianggap sebagai provokasi langsung terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang tidak boleh ditoleransi.
“Semua pihak harus mengambil tindakan untuk mencegah kejahatan ini dan melindungi Masjid Al-Aqsha dari bahaya penodaan dan yahudisasi,” kata Nasseruddin dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Senin (5/8/2022).
Dia memperingatkan pendudukan Israel agar tidak melanjutkan kebijakan Zionis yang provokatif ini, yang dengan jelas mengungkap rencana dan niat jahatnya untuk mengubah Masjid Al-Aqsha menjadi oby ek wisata.
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan menghadapi hal ini. Tindak pendudukan Israel tersebut hanya kesiagaan rakyat dan semakit kuat untuk menghadangnya dengan segala cara, sampai pendudukan Israel hengkang dari tanah Palestina dan hak-hak Palestina yang sah dalam diambil kembali, terutama adalah pembebasan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
Menurut Europeans for Jerusalem Foundation, sebanyak 7.113 pemukim pendatang Yahudi dan 80.653 orang berkedok “turis” berpartisipasi dalam penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha pada Agustus lalu.
Angka tertinggi tercatat pada 7 Agustus, yaitu sebanyak 2.201 pemukim pendatang Yahudi menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha untuk memperingati apa yang mereka disebut “peringatan kehancuran Kuil.”
sumber: infopalestina