Update Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal, 700 Orang Terluka, 3.895 Orang Mengungsi
Jakarta (SI Online) – Bupati Cianjur memastikan jumlah korban meninggal akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 pada Senin siang (21/11/2022) mencapai 56 orang.
“Data paling baru, korban meninggal mencapai 56 orang dengan 40 di antaranya merupakan anak-anak. Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk,” kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Senin (21/11/2022) sore.
Diperkirakan, jumlah korban tewas masih akan terus bertambah. Soalnya, banyak warga yang belum dievakuasi akibat akses jalan terputus.
“Tadi saja banyak korban luka dan meninggal yang dibawa menggunakan sepeda motor. Kemungkinan kalau sudah jalan bisa diakses, bisa terdata semuanya korban meninggal dan luka,” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut sekitar 700 warga mengalami luka-luka akibat gempa di Kabupaten Cianjur.
“Karena masih banyak warga yang terperangkap di tempat kejadian, kita asumsikan korban meninggal bertambah seiring waktu,” kata Ridwan di RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11).
Secara terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.895 orang kini telah mengungsi.
“Dengan hitungan pengungsi saat ini, di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata ada 3.895 orang. Jadi tidak hanya di Kabupaten Cianjur, di beberapa kabupaten lainnya misalnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, juga ada di Kabupaten Bogor,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Konferensi Pers secara daring di Jakarta, Senin (21/11).
Hingga pukul 18.27 WIB, BNPB melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) menerima laporan 56 korban meninggal dunia dan 23 korban masih tertimbun reruntuhan.
Hal lain yang disampaikan, 1.773 rumah rusak akibat gempa yang diduga terjadi akibat aktivitas sesar darat di wilayah itu.
Abdul menyatakan akan terus memperbarui informasi perkembangan bencana tersebut. BNPB bersama BPBD, TNI/Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, saat ini sedang menurunkan dua unit reaksi cepat dan tim logistik ke tempat kejadian.
red: farah abdillah