Ketua MUI: Israel Alami Kebangkrutan Akut
Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengaku sedih atas serangan yang dilakukan Israel terhadap jemaah Masjidil Aqsha.
Menurut Sudarnoto, serangan itu menunjukkan dengan sangat gamblang bahwa hak-hak beragama umat Islam dihinakan dan dihancurkan oleh pemerintah zionis Israel dengan sengaja.
“Ini bukan kali pertama dilakukan, tapi sudah berkali-kali,” ungkap Sudarnoto dalam keterangannya, Jumat (07/04/2023).
Sudarnoto mengatakan, bulan suci Ramadhan di mana umat Islam meningkatkan ibadah mereka di Masjidil Aqsha telah dijadikan sebagai momentum dan alasan bagi Israel untuk melakukan pembatasan dan bahkan tindakan kekerasan terhadap kaum muslimin.
“Tindakan Israel ini tidak saja tidak terhormat, akan tetapi juga telah merusak prinsip-prinsip HAM yang seharusnya dijunjung tinggi oleh siapa saja yang berakal sehat dan berbudi luhur,” kata dia,
Disamping itu, lanjut dia, tindakan penyerbuan dan tindakan kekerasan ini jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional.
“Karena itu, saya mengecam keras atas semua tindakan yang tidak beradab dan tidak manusiawi ini,” tegas Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu.
Ia menjelaskan, seluruh kejahatan Israel adalah eksponensial yang telah dilakukan sejak awal pertama kalinya tahun 1948 yang ditunjukkan di peristiwa Yaum al-Nakba hingga hari ini. Tujuan tunggalnya ialah menguasai seluruh tanah Palestina.
“Israel sepertinya tidak akan berhenti melakukan aksinya dengan berbagai metode hingga Palestina benar-benar dikuasai seluruhnya,” ungkapnya.
Bahkan, menurutnya, tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghentikan langkah-langkah Israel. PM Benjamin Netanyahu yang nampak semakin mengalami tekanan berat karena terancam ambruk akibat problem politik internal.
Ditambah lagi, normalisasi hubungan diplomatik antara Saudi Arabia dengan Iran yang difasilitasi oleh China merupakan ancaman serius bagi Israel, apalagi peran dan pengaruh Amerika terasa semakin lemah.