Ini 10 Tanda Hormon Stres Meningkat, Tidur Tidak Nyenyak Salah Satunya
Jakarta (SI Online) – Tidak nyenyak saat tidur merupakan sinyal dari tubuh tentang masalah yang lebih dalam, seperti peningkatan hormon stres.
Dokter yang juga praktisi holistik bersertifikat di Massachusetts Dr. Mary Beth Ayer mengungkapkan, ada sepuluh tanda yang mungkin menunjukkan kadar kortisol atau hormon stres yang tinggi.
“Pola tidur kita bisa memberi banyak informasi tentang hormon stres. Tidur sangat penting, dan saya tahu betapa frustrasinya bangun tidur tapi masih merasa lelah,” kata Dr. Ayer dalam sebuah video di TikTok yang dikutip dari Medical Daily, Selasa (17/12) seperti dilansir ANTARA.
Berikut gejala yang perlu diperhatikan yang memungkinkan menunjukkan kadar kortisol atau hormon stres yang tinggi:
- Sering terbangun antara pukul 3-4 pagi.
- Mimpi yang sangat intens dan penuh tekanan.
- Bangun tidur dalam keadaan berkeringat.
- Pikiran melaju cepat sebelum tidur.
- Nyeri di bahu, leher, atau pergelangan tangan saat bangun tidur.
- Lelah sepanjang hari tetapi terjaga saat waktu tidur tiba.
- Gelisah dan sering membolak-balik badan saat tidur.
- Menggertakkan gigi saat tidur.
- Merasa kepanasan saat di tempat tidur.
- Merasa sangat lelah ketika bangun tidur.
Jika seseorang mengalami tiga atau lebih dari gejala ini, Dr. Ayer menyarankan untuk memeriksa hormon dan mencari cara untuk menyeimbangkan kadar kortisol.
Adv: Untuk mendapatkan informasi seputar dunia kefarmasian di daerah, Anda dapat mengunjungi pafisul.org
“Salah satu tips favorit saya adalah mengkonsumsi protein, lemak, dan karbohidrat dalam waktu satu jam sebelum tidur. Contohnya, yogurt Yunani, selai kacang, dan pisang,” ungkap Dr. Ayer.
Kortisol adalah hormon yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk mengatur gula darah, mengurangi peradangan, mengontrol metabolisme, dan membentuk memori.
Namun, jika tubuh memiliki terlalu banyak kortisol juga bisa menyebabkan sindrom Cushing.
Selain masalah tidur, kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan, jerawat, gula darah dan tekanan darah tinggi, kelemahan otot, serta tulang rapuh atau osteoporosis.
Kortisol yang tinggi juga bisa memicu timbulnya punuk lemak di antara bahu, wajah membulat, serta stretch mark berwarna merah muda atau ungu di kulit.
Perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Tidur yang berkualitas, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat mengurangi stres.