Tiga Jurnalis Palestina Kembali Gugur, Jumlah Korban jadi 251 Orang

Gaza (SI Online) – Pasukan penjajah Israel menewaskan tiga jurnalis Palestina pada Senin (15/9), sehingga jumlah pekerja media yang gugur sejak dimulainya genosida yang sedang berlangsung di Gaza mencapai 251, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO).
Di antara korban tewas adalah jurnalis Mohammed Al-Kwaifi, yang meninggal setelah serangan udara Israel menargetkan tenda darurat yang didirikan keluarganya di atap rumah mereka di kawasan Al-Nasr, Kota Gaza.
Al-Kwaifi telah kehilangan istri dan anak-anaknya dalam serangan Israel sebelumnya di apartemennya selama genosida yang sama, namun ia terus melakukan pekerjaan jurnalistiknya mendokumentasikan kejahatan perang dan penderitaan warga sipil Gaza hingga hari terakhirnya.
Dua jurnalis lainnya yang menjadi korban adalah Ayman Haneyya, seorang kameraman dan insinyur siaran di Al-Manara Media Agency, dan Iman Al-Zamli, seorang reporter di Palestine News Network.
GMO mengecam apa yang disebutnya sebagai kampanye sistematis oleh pendudukan Israel untuk membunuh jurnalis Palestina dan menghancurkan infrastruktur media lokal. Ia menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional, Serikat Jurnalis Arab, dan badan-badan pers di seluruh dunia untuk mengecam kejahatan ini dan menuntut pertanggungjawaban Israel.
“Israel, didukung oleh AS, Inggris, Jerman, dan Prancis, sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan keji ini,” kata pernyataan tersebut, seraya mendesak tindakan global untuk menghentikan genosida, melindungi jurnalis Palestina, dan mengadili pejabat Israel di pengadilan internasional.
Sejak 7 Oktober 2023, perang genosida Israel di Gaza, yang didukung secara militer dan politik oleh AS, telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Dengan 251 jurnalis yang kini dikonfirmasi gugur, kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa Israel secara sengaja menargetkan media untuk membungkam liputan tentang kejahatannya.
sumber: infopalestina