NASIONAL

Abah Roudl: Umat Islam Harus Sadar Politik

Bogor (SI Online) – Alquran adalah panduan hidup yang sempurna dan berisikan ayat-ayat yang menjelaskan berbagai macam hal diantaranya tentang ubudiyah, muamalah, termasuk juga soal siyasah (politik).

“Oleh karena itu siyasah tidak bisa dipisahkan dengan muamalah dan ibadah, sehingga keliru kalau di masjid tidak boleh bicara politik,” jelas Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama KH Roudl Bahar saat mengisi Kajian Politik Islam di Masjid Ijtihaad al Waalidain, Kota Bogor, Ahad (24/6/2018).

Kiai yang akrab disapa Abah Roudl itu menjelaskan bahwa umat Islam dimanapun sebetulnya tidak mengenal pembatasan soal bicara siyasah. Umat Islam dimanapun dan kapanpun, baik itu di masjid, majelis taklim atau diluar itu bebas membicarakan soal siyasah.

Akan tetapi, menurut Abah, karena umat Islam sudah lama pernah dijajah dan dilarang bicara politik. Sehinga umat Islam semakin kesini semakin jarang membahas tentang siyasah. Umat Islam baru sadar politik karena dunia politik dikuasai oleh orang-orang yang tidak taat kepada Allah SWT.

“Oleh karena itu mulai hari ini yuk kita sadar politik agar Indonesia dimulai dari RT hingga presiden dipimpin oleh yang beriman dan bertakwa pada Allah SWT,” ujarnya.

Menurut Abah, semua pihak baik rakyat maupun pejabat harus sama-sama beriman dan bertakwa. “Allah sudah janji, barangsiapa yang beriman dan bertakwa, Allah akan berikan jalan keluar dari setiap permasalahan,” jelasnya.

Oleh karena itu, jelang pemilihan Abah mengingatkan umat Islam untuk memilih pemimpin yang mengajak iman dan takwa kepada Allah. “Ayo kita rapatkan barisan, umat Islam harus bersama-sama untuk berjuang, sudah bukan waktunya lagi sekarang ini bicara qunut atau tidak qunut, itu soal khilafiyah,” tandasnya.

Kajian Politik Islam tersebut digelar oleh Pimpinan Daerah Persatuan Islam (Persis) Kota Bogor, kegiatan rutin yang sudah memasuki edisi ke-IV itu mengambil tema “Mempertegas Peran Ulama dalam Memilih Pemimpin yang Cinta NKRI”.

Selain Abah, hadir pula narasumber lain diantaranya Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc (Wakil Ketua Pertimbangan MUI Pusat), Ustaz Aay Muhammad Furqon, M.Si,. M.H (PP Persis), Ustaz Willyuddin Dhani (DDII Kota Bogor), Ustaz Mohammad Nur Sukma (Pimpinan Persaudaraan Alumni 212) dan Ustaz Iyus Khaerunnas Malik (GNPF Ulama Bogor Raya) dan Ustaz Sukmawijaya (PD Persis Bogor).

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button