INTERNASIONAL

Biarawati di India Demonstrasi, Bela Temannya yang Diperkosa Uskup

New Delhi (SI Online)-Para biarawati Katolik di India nekat melanggar kode aturan gereja dengan secara terbuka melakukan protes di jalan-jalan Ibu Kota Negara Bagian Kerala. Mereka menentang seorang uskup yang dituduh memerkosa salah satu biarawati.

Demonstrasi jalanan dimulai sejak hari Sabtu dan berlanjut sepanjang akhir pekan di Thiruvananthapuram. Mereka semakin marah setelah seorang politisi melecehkan korban yang berusia 46 tahun dengan menyebutnya sebagai pelacur.

Korban melaporkan Uskup Franco Mullackal pada 27 Juni tahun ini atas tuduhan melakukan penyerangan seksual kepadanya selama dua tahun yang dimulai sejak Mei 2014.

Sementara Uskup Mullackal juga membuat laporan kepada polisi, di mana dia mengklaim biarawati yang menuduhnya dan lima biarawati lainnya telah melecehkan dan memerasnya.

Dia membantah tuduhan pemerkosaan. Menurutnya, korban diduga memiliki dendam terhadapnya.

Kasus ini telah memperlihatkan perpecahan yang mendalam di internal gereja Katolik Kerala yang memiliki pengikut hampir satu juta orang. Negara Bagian Kerala tercatat sebagai salah satu wilayah dengan populasi Katolik terbesar di India.

Sebelumnya, seorang mantan biarawati juga mengungkap dugaan eksploitasi seksual oleh para pemimpin gereja. Namun, kasus terbaru ini telah mendorong publisitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendorong pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Mengutip laporan The Guardian, Selasa (11/9/2018), lima biarawati bergabung dalam protes jalanan pada akhir pekan yang diorganisir oleh kelompok-kelompok reformasi Katolik yang mengklaim bahwa sikap tak adil polisi yang menyeret mereka ke dalam kasus ini.

“Gereja tidak memberi kami keadilan,” kata salah satu biarawati, Suster Anupama MJ, kepada Times of India. “Tidak ada polisi atau pemerintah. Kami akan bertarung. Itu adalah gereja yang memaksa kami ke jalanan.”

Kemarahan para biarawati terkait kasus ini pecah pada hari Minggu ketika seorang politisi setempat, PC George, mempertanyakan motif korban yang baru buka suara setelah lebih dari dua tahun.

“Tidak seorang pun memiliki keraguan bahwa biarawati itu adalah pelacur,” kata George, seorang anggota parlemen setempat. “Mengapa dia tidak mengadu sejak pertama kali?”

Komisi Nasional untuk Perempuan, badan hukum yang mempromosikan hak-hak perempuan di India, menyebut pernyataan politisi itu memalukan dan menuntut polisi melakukan penyelidikan.

George Joseph, presiden dari Joint Christian Council, salah satu kelompok yang mengatur protes jalanan, menuduh politisi senior dan pemimpin gereja ikut campur dalam kasus ini.

“Ini adalah hari ke-76 sejak petisi diajukan dan polisi masih belum mengambil langkah besar dalam penyelidikan,” katanya.

“Polisi menginterogasi pemohon (pelapor), bukan tersangka, dan kami percaya mereka berada di bawah tekanan dari partai politik dan gereja.”

sumber: sindonews.com

Artikel Terkait

Back to top button