NASIONAL

BKSAP DPR Promosikan Keterlibatan Parlemen Lawan Korupsi pada Konferensi PBB

Mesir (SI Online) – Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang tergabung dalam Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC) aktif mempromosikan pentingnya peran dan keterlibatan parlemen dalam pemberantasan korupsi global pada rangkaian Sesi ke-9 Konferensi Negara Pihak untuk Konvensi Anti-Korupsi PBB/Conference of the State Parties to the United Nations Convention against Corruption (CoSP UNCAC) yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada 13-17 Desember 2021.

Ketua BKSAP DPR RI yang juga merupakan Wakil Ketua jaringan antar parlemen global anti-korupsi GOPAC, Dr. Fadli Zon, menekankan perlunya komitmen kuat parlemen dan pihak terkait untuk memastikan langkah anti-korupsi dalam kebijakan merespons pandemi.

“Bahaya korupsi semakin diperparah dan meningkat dalam kondisi pandemi. Sebagai anggota parlemen, merupakan tugas bersama kita untuk memastikan bahwa jaring pengaman bagi orang-orang yang paling rentan tidak terhalang oleh segala bentuk praktik korupsi,” tuturnya dalam pernyataan resmi di sidang umum hari kedua penyelenggaraan konferensi, Selasa (14/12).

Peran parlemen juga signifikan dalam menerjemahkan komitmen global Konvensi Anti-Korupsi PBB dalam kerangka kebijakan nasional melalui ratifikasi, lokalisasi, dan pengawasan terhadap implementasinya. Resolusi 8/14 yang diadopsi pada CoSP sesi ke-8 tahun 2019 juga menegaskan bahwa parlemen dan anggota parlemen memiliki peran kunci dalam pemberantasan korupsi.

“Kami mengharapkan kemitraan yang lebih kuat dan strategis antara GOPAC dengan negara anggota, mitra internasional dan lembaga pembangunan untuk memperkuat peran dan kapasitas parlemen dalam bidang ini,” kata Fadli.

Pada hari terakhir, Jumat (17/12), GOPAC menyelenggarakan sesi paralel khusus dalam konferensi, yakni Forum Anggota Parlemen ke-9 (The 9th Forum of Parliamentarians) dengan tema memperkuat integritas. Sebagai panelis, Dr. Fadli Zon yang juga merupakan Ketua jaringan regional GOPAC di Asia Tenggara (SEAPAC) memaparkan pentingnya keterbukaan parlemen dan partisipasi publik dalam pencegahan korupsi dan peningkatan transparansi lembaga legislatif.

“Reformasi keterbukaan di parlemen sangat penting untuk membangun akuntabilitas dan kepercayaan publik, mempromosikan inklusivitas, serta memberikan akses dan kolaborasi dengan elemen masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan,” tutur Fadli dalam pidatonya.

DPR RI merupakan parlemen pertama di Kawasan Asia Tenggara yang mendeklarasikan komitmen keterbukaan melalui inisiatif Open Parliament Indonesia. Fadli Zon menjelaskan bahwa saat ini DPR RI telah memiliki Rencana Aksi Nasional 2022-2026 untuk keterbukaan parlemen yang disusun bersama dengan mitra masyarakat sipil, berisi enam komitmen utama, antara lain peningkatan partisipasi publik dalam proses legislasi melalui platform SILEG, akses terhadap informasi digital parlemen melalui open data, penguatan sistem informasi bagi anggota dewan, penyelenggaraan dialog kebijakan melalui forum multi-pihak, serta inovasi teknologi di parlemen untuk menunjang keterbukaan.

Bertindak sebagai moderator dalam sesi panel tersebut, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dr. Mardani Ali Sera juga menyampaikan harapannya untuk kolaborasi yang semakin kuat antar parlemen dan pemangku kepentingan terkait dalam mendorong keterbukaan badan legislatif, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Semoga diskusi kita hari ini dapat membuka leih banyak peluang di antara anggota parlemen untuk terus memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik dalam menegakkan kebijakan anti-korupsi di negaranya masing-masing,” tutur Mardani.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button