Dituduh Radikal, Din Syamsuddin: Sangat Tidak Kaget
Jakarta (SI Online)- Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015, Din Syamsuddin, mengaku tidak kaget saat mendapat tuduhan ngawur sebagai sosok radikal.
“Sangat tidak kaget,” kata Din saat diwawancarai wartawan senior Karni Ilyas untuk kanal YouTube Karni Ilyas Club, dikutip Senin (22/02/2021).
Bukan hanya Din, akhir-akhir ini tuduhan radikal ini juga berimbas kepada sejumlah ustaz yang sempat dilarang khotbah, seminar dan diskusi dibatalkan, serta bertemu mahasiswa.
“Saya anggap bahwa terlalu lunak Muhammadiyah begini. Oh, ternyata dia dari Pesantren Gontor, makanya lebih lembut dari Muhammadiyah yang asli,” timpal Karni Ilyas.
Din mengatakan, tuduhan terhadap dirinya sebagai radikal bukan hal baru. Namun, menurutnya, bahwa dirinya tidak menjalankan kegiatan apa pun yang berbau radikalisme.
“Pertama, karena saya yakin apa yang dituduhkan tidak faktual baik secara subjektif. Saya rasa itu bukan jati diri atau watak saya, dan kegiatan selama ini kebalikan dari radikal. Walaupun saya tidak setuju dengan proyek deradikalisasi, proyek Presiden Bush itu” kata Din.
Faktanya, sebagai Presiden Konferensi Agama dan Perdamaian se-Asia, Din mengaku sudah meluncurkan gerakan untuk menangkal gerakan ekstremisme sejak 2012 silam.
“Ini yang dipakai di dunia, ekstremisme. Secara umum radikal dan radikalisme di dunia malah jarang digunakan,” imbuhnya.
Pasalnya, menurut Din, radikal punya arti positif, yaitu akar. Dalam beragama, katanya, harus radikal, berpegang pada akar, pada prinsip. Begitu pula dengan bernegara, harus radikal, berpegang pada dasar negara.
Sebelumnya, sebuah organisasi masyarakat yang menamakan diri kelompk antiradikal, GAR ITB, menuding Din Syamsuddin melanggar disiplin dan etika pegawai negeri hingga memasang spanduk agar dirinya dipecat.
Berikut video selengkapnya:
red: farah abdillah