NASIONAL

Dr Daud Rasyid: Politik Harus Diislamkan

Jakarta (SI Online) – Pakar Hadis Dr Daud Rasyid mengatakan, selama ini materi politik Islam masih jarang dibahas, sehingga sebagian umat masih awam dalam masalah ini.

“Bahkan ada yang menganggap politik bukan bagian dari ajaran Islam, dan disaat yang sama ada pencitraan bahwa politik itu kotor,” ujarnya saat Pengajian Politik Islam (PPI) pada Ahad (15/9/2019) di Masjid Al Azhar Jl. Singsingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Daud Rasyid, pencitraan politik itu kotor adalah bagian skenario musuh-musuh Islam yang tujuannya agar umat Islam tidak terjun ke politik. “Karena kalau umat Islam terjun ke politik itu membahayakan mereka, apalagi kalau ustaz-ustaznya serempak terjun ke politik, bisa mengguncangkan,” kata pengisi tetap PPI ini.

“Dan ketika umat Islam jauh dari politik, lalu yang berpolitik orang-orang anti Islam maka politik Islam akan lemah. Sehingga kekuatan anti Islam merajalela, seolah-olah negara mau diapakan, itu terserah mereka,” tambahnya.

Karena itulah, kata Daud Rasyid, perlunya kajian-kajian keislaman yang membahas politik. Dan sejak PPI berdiri, pengajian yang membahas kitab Siyasah Syar’iyyah (politik Islam) dan al Ahkam al Sulthaniyyah (sistem pemerintahan Islam) itu berharap bisa merubah pandangan masyarakat tentang politik. “Sejak PPI berdiri kita menilai poltik harus diislamkan, karena kalau dijauhi atau dibiarkan akan liar, dan akhirnya yang muncul politik yang melanggar syariat,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Islam ajaran sempurna meliputi seluruh aspek kehidupan. “Termasuk ekonomi dan politik itu juga bagian dari Islam, semua aspek tunduk dalam payung besar namanya al Islam,” jelasnya.

“Dan ujung politik adalah kekuasaan, sementara dalam Islam kekuasaan itu teramat penting untuk melakukan perubahan dari yang buruk menuju yang baik,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button