MUHASABAH

Ibu, Cinta Sepanjang Masa

Tanggal 22 Desember disambut sebagai hari “spesial” yang biasa disebut sebagai hari Ibu, hari penuh penghormatan kepada perempuan mulia yang bergelar Ibu.

Pada hari “spesial ” itu akan banyak anak-anak yang menjadi lebih romantis kepada ibunya yang dengan senang hati akan membelikan seikat bunga, pakaian terbaik, kue-kue cantik atau mengajaknya berlibur ke tempat yang indah sebagai bukti bakti dan tanda cinta kepada sang ibunda.

Memang, dalam Islam sendiri seorang anak diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, ayah maupun ibunya, karena beliau berdualah yang menjadi wasilah hadirnya sang anak ke dunia melalu jalan pernikahan yang suci, meski ada juga yang tidak, tapi kewajiban berbakti tetap harus dilakukan kepada keduanya, tertulis dalam firman Allah, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman: 14)

Seorang ibu memang mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dan mulia jika dibandingkan dengan ayah, tapi hal ini bukan berarti membuat seorang anak boleh semena-mena terhadap ayahnya dan hanya berbuat baik pada ibunya saja. Seperti dalam Hadist Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi SAW menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Maka, bolehkan memberikan hadiah terbaik pada ibu pada 22 Desember saja? Rasulullah SAW, seorang Nabi yang Agung, penuh cinta dan kelembutan memerintahkan kepada kita umatnya bahwa mencintai dan berbakti kepada orang tua harus dilakukan sepanjang waktu, bukan hanya pada momen tertentu. Untuk mencintai dan berbuat baik pada ayah dan terutama ibu seharusnya memang tidak dilakukan hanya pada tanggal tertentu, kita wajib melakukannya pada tiap-tiap waktu, semaksimal yang kita bisa, belajar mencintai sepanjang masa, sepanjang usia.

Orang tua, terutama ibu, nyaris menjadikan dua puluh empat jam waktunya hanya untuk mengurus suami dan anak-anaknya. Kita adalah seorang anak yang sudah di kandungnya selama sembilan bulan dengan penuh kepayahan, dilahirkan dengan penuh perjuangan dan kemudian disusuinya hingga tiba waktu penyapihan. Sudah menjadi hal yang wajib bagi kita untuk memberikan hal terbaik kepada ibu pada tiap-tiap kesempatan tanpa mengharap imbalan.

Ada sosok yang selalu hadir dan tak pernah pergi meninggalkan meski ia kadang di tinggalkan, ada yang selalu melangitkan doa-doa tulusnya meski banyak diberi luka, nalurinya selalu ingin melindungi dan mencintai meski kadang justru kita tak mampu menghormati, sosok itu adalah Ibu, wanita mulia yang surga ada di telapak kakinya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button