IDF Terguncang, Banyak Pasukannya Mati
Tel Aviv (SI Online) – Sebuah surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth pada Jumat (01/03/2024) memberitakan bahwa tentara penjajah Zionis Israel (IDF) terguncang setelah mengetahui kerugian yang mereka derita di Gaza selama lima bulan melakukan agresi atas Jalur Gaza.
Dikabarkan, mereka terpaksa meminta tambahan tujuh ribu pasukan untuk mendukung perang di Gaza yang tak kunjung mereka menangkan.
Sejauh ini, IDF secara resmi mengumumkan telah kehilangan 582 tentara dan perwira dalam Operasi Banjir al-Aqsa dan perang di Gaza yang telah memasuki hari ke-147.
IDF juga melansir setidaknya 242 tentara Israel telah mati di Jalur Gaza sejak dimulainya invasi darat akhir Oktober lalu, dan lebih dari 2.960 lainnya terluka, serta 318 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun, kelompok pejuang Palestina menegaskan bahwa jumlah kematian di kalangan tentara Israel jauh lebih tinggi daripada yang diakui Tel Aviv.
Banyak komandan yang diharapkan memimpin pasukan juga tewas dalam pertempuran dengan pejuang Palestina. Sementara para penggantinya juga harus menjalani pelatihan. Keikutsertaan unit khusus dalam pertempuran juga akan mempengaruhi situasi para pejuang di sana, karena pelatihannya lebih lama dan kompleks.
Surat kabar itu menambahkan bahwa Staf Umum IDF menyerukan perekrutan segera 7.500 perwira dan tentara untuk memperkuat pasukannya. Setengah dari jumlah itu untuk menambal pasukan tempur di Gaza.
IDF juga meminta perekrutan perwira. Hal in seturut banyaknya perwira dan komandan yang tewas di tangan pejuang Palestina. Terkait permintaan itu, Kementerian Keuangan hanya bersedia menyediakan 2.500 pasukan karena krisis ekonomi yang mendera Israel setelah serangan ke Gaza.
Kekurangan pasukan juga membuat pemerintah Israel berencana mengubah undang-undang perekrutan. Mereka menyasar sekitar 13 ribu anggota komunitas Yahudi ultra-Ortodoks yang selama ini tak disyaratkan mengikuti wajib militer seperti warga Israel lainnya.
Yedioth Ahronoth juga menerbitkan laporan mengejutkan mengenai kekalahan tentara pendudukan dalam perang di Gaza, yang menyatakan bahwa jumlah tentara yang terluka mencapai sekitar 5.000, termasuk setidaknya dua ribu orang yang menjadi cacat. Namun, surat kabar tersebut segera menarik laporannya dengan jumlah yang dipublikasikan jauh lebih kecil dari itu.
Pasukan Israel sejak dua pekan belakangan mendapatkan perlawanan sengit dari seluruh faksi pejuang Palestina di wilayah al-Zaytoun di Kota Gaza. IDF melansir bahwa sejumlah komandan pasukan elite mati dalam perlawanan di wilayah itu. []
sumber: republika.co.id