INTERNASIONAL

Kamboja Tolak Vaksin COVID-19 dari Manapun, Kecuali Sudah Disetujui WHO

Ini akan memberikan akses ke perawatan yang disetujui oleh WHO. Nikkei juga menulis bahwa posisi Kamboja ini tampaknya mengesampingkan kesepakatan awal untuk mengamankan vaksin Sinovac dari China, yang telah berjanji untuk mendukung upaya vaksin di Kamboja.

Pada Agustus lalu, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan kepada negara-negara Mekong bahwa mereka akan diberikan prioritas setelah vaksin yang dikembangkan China siap.

Hun Sen mengatakan Kamboja bertujuan untuk memperoleh 26 juta dosis untuk menyuntik 13 juta dari 16 juta warga Kamboja secara gratis.

Dia mengatakan pemerintah akan mengalokasikan antara US$100 juta hingga US$200 juta untuk membayar vaksin. Pemerintah juga telah menerima lebih dari US$48 juta sumbangan dari lebih dari 38.000 orang kaya di negaranya.

Di antaranya, bos dari kasino terbesar Kamboja, NagaWorld, menyumbangkan US$5 juta. Beberapa taipan lokal yang sangat kaya, yang dikenal sebagai “oknha,” juga telah memberikan sumbangan jutaan dolar.

Dalam pidatonya yang hampir empat jam, Hun Sen juga mencatat bahwa pemerintah telah menerima pinjaman US$250 juta dari Asian Development Bank (ADB), lebih dari US$238 juta dari Japan International Cooperation Agency (JICA), dan US$50 juta dari Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi Korea Selatan untuk melawan virus Corona.

Dia mengatakan Kamboja akan membangun gudang khusus ultra-dingin untuk menyimpan vaksin Covid-19. “Akan dibangun gudang untuk menyimpan vaksin dari 0 hingga -80 derajat Celcius,” ujarnya.

Dia juga memerintahkan Menteri Kesehatan dan Keuangan untuk membahas pembelian truk untuk mengangkut vaksin pada suhu di bawah nol.

Dari vaksin yang diluncurkan sejauh ini, hanya satu dari Pfizer yang harus disimpan pada suhu -80 derajat. Sedangkan Sinovac dari China dapat disimpan pada suhu lemari es normal antara dua dan delapan derajat.

sumber: kabar24.bisnis.com

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button