NUIM HIDAYAT

Kapolri, Bebaskan Ustaz-Ustaz Kami

Polri harusnya mengambil pelajaran dari cara Amerika menanggulangi terorisme yang kelewatan sehingga menimbulkan banyak kesengsaraan bagi umat Islam. Seperti invasi Amerika ke Irak yang menyebabkan korban lebih dari satu juta orang.

Guru Besar College of Holy Cross dan pakar politik John L Esposito menyarankan, ”Amerika Serikat pada prinsipnya tidak boleh keberatan kalau hukum Islam diterapkan atau aktivis Islam terlibat dalam pemerintah. Para pelaku dan kelompok politik yang berorientasi Islam supaya dinilai dengan kriteria yang sama dengan pemimpin potensial atau partai oposisi lainnya. “

Walhasil, bila pemerintah atau polri banyak memenjarakan aktivis atau dai-dai Islam, maka jangan heran bila anggota DPR terkemuka Fadli Zon berpendapat bahwa Densus 88 harus dibubarkan.

Terorisme adalah musuh bersama. Harusnya yang diberantas atau ditangkap adalah mereka yang membuat teror, membunuh, dan mengadakan aksi-aksi kriminal yang melanggar hukum. Para ustaz dan aktivis Islam yang tiap hari berdakwah atau mengadakan aksi-aksi kemanusiaan, bukanlah teroris. Meski mereka mempunyai tujuan membentuk masyarakat Islami, negara Islami atau dunia Islami (khilafah). Bukankah aktivis-aktivis non Islam juga menginginkan negara dan dunia yang sekuler atau sesuai dengan agama mereka?

Polri harus bersikap adil dan jangan bertindak zalim. Jangan sampai kelompok Islam dituduh bersalah, sampai mereka bisa membuktikan mereka tidak bersalah.

Mudah-mudahan Polri bisa mengambil pelajaran dari perkataan jurnalis terkenal John Pilger, “Korban terbesar terorisme adalah umat Islam. Hakikatnya tak ada perang terhadap terorisme yang ada adalah perang menggunakan alasan terorisme.”

Wallahu azizun hakim. Allah Maha Perkasa, Allah Maha Bijaksana.

Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button