NASIONAL

KH Said Aqil Siroj: Budaya Kita Lebih Mulia dari Orang Arab, Lebih Bermartabat

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, mengajak umat Islam di Nusantara untuk memperkokoh Islam Nusantara.

Said mengklaim, Islam Nusantara bukanlah sebuah mazhab, sekte, maupun aliran baru. Namun menurutnya Islam nusantara merupakan tipologi umat Islam di nusantara yakni Islam yang menyatu dengan budaya.

“Bahkan bukan hanya menyatu, kultur kita jadikan infrastruktur agama. Agama kita bangun di atas pondasi kultur. Budaya kita jadikan pondasi agama. Itu barangkali untuk menanggapi situasi sekarang terutama di Middle East yang kita tahu semua sudah satu setengah juta nyawa menghilang. Mesir, Libya Irak, Syiria, Yaman, Sudan, Somali dan seterusnya, sesama muslim sesama Arab,” kata Said saat mengisi diskusi dengan tema Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU pada Sabtu (25/1/2020), seperti dikutip Republika.co.id.

Said mengungkapkan, Islam menyebar di Nusantara tanpa adanya peperangan dan konflik bersenjata. Namun demikian kerajaan-kerajaan besar di Nusantara kemudian memeluk Islam. Hal itu dia, lantaran Islam masuk dengan pendekatan akhlak dan budaya.

Said juga menjelaskan segala hal yang ada di tengah masyarakat Nusantara selama tidak bertentangan dengan syariat Islam tidak dinafikan melainkan dilestarikan dan dijiwai dengan spirit agama Islam. Hal itu menunjukkan hubungan budaya dan agama di Nusantara sudah menyatu.

Said mengatakan, agama dan budaya merupakan amanah. Perbedaannya agama tidak boleh berubah dan berbeda terkait akidah dan syariat antara satu orang dengan lainnya kendati berbeda negara. Sementara budaya juga merupakan amanah Allah yakni amanah insaniyah di mana manusia diamanatkan untuk membangun peradaban.

“Jadi yang berbeda antara Timur Tengah dengan Nusantara budayanya, kepribadian, peradabannya. Akidah syariah sama, budayanya tidak sama. Budaya kita lebih mulia dari budaya orang Arab, lebih bermartabat. Kita di sini tidak mudah perang, tidak mudah membunuh. Pilpres kemarin kayaknya hampir perang saudara, tapi tidak, selesai sudah tidak ada masalah,” katanya.

Karena itu Said mengklaim, Islam Nusantara merupakan tipologi Islam: Islam ramah, santun moderat dan toleran.

Said berharap Islam Nusantara menjadi solusi ditengah kebuntuan yang dihadapi negara-negara Islam di Timur Tengah.

“Mudah-mudahan saatnya Islam Indonesia, Malaysia, Brunei dan sekitarnya menjadi kiblatul muslimin, kiblat budaya, peradaban. Itulah Islam Nusantara,” katanya.

sumber: Republika.co.id

Artikel Terkait

Back to top button