DAERAH

Kisah Dakwah Dai Muda di Kaki Bromo

Dukungan PPPA Daarul Qur’an seperti Program Qurban, Bingkisan, dan lain-lain, semakin mengikat hati warga Krajan. Ustaz Muhib mereka terima dan bahkan jadi warga kehormatan Dusun.

‘’Setelah setahun itu, saya mulai kewalahan menerima undangan makan di rumah warga. Sehari bisa 3-4 undangan. Kalau dipenuhi semua, bisa jebol perut saya,’’ ujar Ustaz yang masih menjomblo ini.

Untuk menyiasatinya, Ustaz Muhib mulai rajin puasa Senin-Kamis lagi. ‘’Dulu saya memang tidak biasa puasa Senin-Kamis. Saya pernah puasa sunat, namun jadi lemes ketika nyantri karena saya ke pondok naik sepeda onthel satu jam pulang-pergi. Akhirnya guru saya menyuruh saya jangan puasa sunat selagi berjihad menuntut ilmu,’’ tuturnya.

Lewat setahun dari kewajibannya, Ustaz Muhib memilih bertahan di kaki Bromo. Pasalnya, sulit mencari dai belia yang bersedia bertugas di sini.

Kini, lima tahun sudah pengabdian Ustaz Muhib di Rumah Qur’an Bromo. Ia telah mempunyai kader guru ngaji, yakni santri-santrinya yang duduk di SMP dan SMA serta bisa baca Qur’an.

‘’Saya tetap merindukan dai tambahan untuk berdakwah di sini, agar pekerjaan kita semakin efektif dan cepat,’’ harap Ustaz Muhib yang semakin sibuk berdakwah di kalangan orang tua di kaki Bromo.

Rep: Nurbowo
Red: Farah Abdillah

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button