FILANTROPI

Kolaborasi dengan MUI, ACT Berikan Uang Kehormatan Satu Juta Per Bulan kepada Seribu Dai

Dengan program ini, Ahyuddin berharap dapat turut serta dalam menyelamatkan perdaban bangsa. “Menyelamatkan ulama berarti menyelamatkan umat dan menyelamatkan peradaban,” kata Presiden Global Islamic Philantrophy (GIP) itu.

Tak hanya itu, Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia ini rencananya juga akan diikuti oleh gerakan-gerakan lainnya, seperti Gerakan Nasional Wakaf UMKM, Gerakan Nasional Layanan Kesehatan Masyarakat, Gerakan Nasional Wakaf Ternak Produktif Berbasis Pesantren, dan Gerakan Nasional Wakaf Sawah Produktif.

Ketua MUI KH M. Cholil Nafis mengucapkan terima kasih kepada ACT atas kolaborasi yang dilakukan.

Kiai Cholil mengatakan, sebaik-baik ucapan adalah kalimat orang berdakwah. Sedangkan pada dai, adalah orang yang tidak pernah meminta tarif sebab mereka memiliki harga diri (iffah). Sementara mereka juga memiliki beban hidup sebagaimana manusia yang lainnya.

“Karena itu kita yang mikirkan mereka, sebab mereka memilki tanggungan, memiliki keluarga, anak dan istri,” kata Kiai Cholil.

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini mengaku banyak menemukan para dai yang kesulitan ekonomi di saat pandemi sekarang. Karena itu membantu mereka juga merupakan bentuk dakwah, yakni da’wah bil hal.

“Kita berharap pendemi ini jadi rahmat bagi orang mukmin, untuk membangun solidaritas, bentuk persatuan umat Islam dan kesatuan bangsa,” ungkap Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok itu.

Terkait kategori dai yang akan menerima bantuan, Kiai Cholil menyebutkan, dai yang akan menerima adalah yang kekurangan secara ekonomi, bukan mereka yang telah berkecukupan.

“Bantuan ini diberikan pada dai yang kurang mampu. Mereka para guru ngaji, imam shalat rawatib atau mereka yang berdakwah dari rumah ke rumah,” kata dia.

red: shodiq ramadhan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button