INTERNASIONAL

Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Tembus 17.513 Orang

Jakarta (SI Online) – Sedikitnya 14.351 orang tewas dan 63.794 lainnya terluka akibat dua gempa kuat yang mengguncang selatan Turkiye pada Senin, kata Wakil Presiden Fuat Oktay pada Kamis (9/2/2023).

Sementara korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 3.162 jiwa. Rinciannya, 1.900 di wilayah yang dikuasai kelompok anti pemerintah dan 1.262 di wilayah yang dikendalikan pemerintah.

Dengan demikian jumlah korban sementara yang tewas akibat gempa Turki-Suriah sebanyak 17.513 orang.

Gempa berkekuatan M 7,7 dan M 7,6 yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, Turki itu juga dirasakan oleh 13 juta orang di 9 provinsi lainnya, yaitu; Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, seperti Suriah dan Lebanon, turut merasakan getaran kuat yang terjadi dalam waktu kurang dari 10 jam.

“Gempa tersebut mempengaruhi area seluas sekitar 110.000 kilometer persegi. Ini sama dengan atau lebih besar dari luas banyak negara di Eropa,” kata wapres Turkiye.

“Gempa ini adalah yang terbesar ketiga yang terjadi sejak gempa besar di Anatolia 1668 dan gempa Erzincan 1939 dalam 2.000 tahun terakhir di kawasan Anatolia,” kata Oktay di parlemen negara itu.

Selama kunjungan ke provinsi Gaziantep, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “Negara telah terjun ke lapangan bersama semua institusinya mulai dari sesaat pasca gempa.”

Lebih dari 113.200 personel SAR saat ini bekerja di lapangan, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD).

Sebanyak 28.044 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa telah dievakuasi ke tempat-tempat penampungan sementara, kata AFAD dalam sebuah pernyataan.

Para korban kini ditempatkan di area pengungsian dan penginapan yang ditunjuk oleh kantor gubernur provinsi dan AFAD, tambah pernyataan itu.

“Sebagai hasil negosiasi dengan Kementerian Luar Negeri Turkiye, 5.709 personel SAR yang datang dari negara lain telah dikerahkan ke daerah bencana,” tambah AFAD.

Selain tim penyelamat, selimut, tenda, makanan, dan tim dukungan psikologis juga dikirim ke daerah bencana.

Sebanyak 92.738 tenda keluarga didirikan untuk menampung para penyintas.

AFAD menambahkan bahwa 5.557 alat berat, termasuk ekskavator, traktor, dan dozer, sudah dikirim ke daerah bencana.

Tim SAR di Sanliurfa dan Kilis telah menyelesaikan operasi pencarian dan kini mereka telah diarahkan ke provinsi lain untuk membantu pekerjaan evakuasi, kata AFAD.

Agar operasi pencarian dan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat, Turkiye pada Selasa mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi, yaitu; Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

“Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah Republik Turkiye, tetapi juga di geografi kami dan dunia,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa.

Turkiye mengumumkan masa berkabung nasional setelah gempa dasyat yang mematikan itu.

Semua acara olahraga nasional di negara itu telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Semua sekolah di Turkiye akan ditutup hingga 13 Februari, dan pendidikan di 10 provinsi yang terkena dampak ditangguhkan hingga 20 Februari.

Setelah gempa, masyarakat seluruh dunia menyampaikan belasungkawa dan rasa solidaritas mereka dengan Turkiye, dan banyak negara telah mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.

sumber: anadolu

Artikel Terkait

Back to top button