NASIONAL

Lima Tuntutan Aksi Bela Tauhid 211

Jakarta (SI Online) – Puluhan ribu massa dari berbagai elemen umat Islam mengikuti Aksi Bela Tauhid II di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Aksi Bela Tauhid 211 ini dimulai usai shalat Jumat di Masjid Istiqlal kemudian longmarch menuju Istana Negara, namun massa tidak bisa sampai lokasi tujuan karena jalan menuju istana sudah ditutup oleh aparat kepolisian. Sehingga akhirnya titik kumpul massa berada di area bundaran patung kuda.

Hampir semua peserta aksi memakai atribut bertuliskan kalimat tauhid mulai dari topi, ikat kepala serta membawa bendera tauhid.

Dalam aksi bela tauhid jilid dua ini, massa menyampaikan lima tuntutan terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimat La Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah.

Pertama, meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk membuat pernyataan resmi bahwa bendera tauhid adalah bendera Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bukan bendera ormas apapun sehingga tidak boleh dinistakan oleh siapapun.

Kedua, meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk memproses hukum semua pihak yang terlibat dalam pembakaran bendera tauhid berlaku baik pelaku maupun aktor intelektual yang mengajarkan dan mengerahkan serta menebar kebencian untuk memusuhi bendera tauhid.

Ketiga, Menghimbau kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah diadu domba oleh pihak manapun.

Kempat, menghimbau kepada umat beragama agar menghormati simbol-simbol agama dan selalu menjaga kebhinekaan sehingga tidak ada lagi persekusi atau penolakan terhadap pemuka agama atau aktifis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kelima, PBNU wajib meminta maaf kepada umat Islam atas pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser di Garut dan PBNU harus dibersihkan dari liberalisme dan aneka paham sesat menyesatkan lainnya karena NU adalah rumah besar ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jama’ah).

red: adhila

Back to top button